Banyuwangi – Gold triangle, itulah sebutan dari
tiga tempat wisata di Banyuwangi yang sangat terkenal yaitu: Kawah Ijen, Pantai Plengkung (G-Land) dan Pantai Sukamade. Satu lagi tempat wisata yang memiliki
daya tarik tersendiri meskipun namanya belum sepopuler Pantai Pulau Merah,
yaitu pantai Teluk Hijau atau yang dikenal di mancanegara dengan sebutan “Green
Bay”. Pantai yang memiliki pasir yang putih lembut, pemandangan karang yang
indah dan mempunyai air terjun setinggi 8 meter ditebingnya ini terletak di
desa Sarongan, di bagian selatan kecamatan Pesanggaran dan masih termasuk dalam
wilayah Taman Nasional Meru Betiri berdekatan dengan Pantai Sukamade dan Pantai Rajegwesi. Sesuai dengan namanya, air di teluk pantai ini berwarna kehijauan
jika dilihat dari kejauhan karena warna hijau ini dihasilkan dari alga hijau
yang tumbuh di dasar perairan teluk yang dangkal bila terkena sinar matahari
akan memantulkan warna kehijauan. Rute untuk menuju ke Teluk hijau ini harus
melewati Rajegwesi dengan jalur Banyuwagi/Jember – Jajag-Pesanggaran – Sarongan
– Rajegwesi – Teluk Hijau. Bila anda menggunakan kendaraan umum dari kota
Banyuwangi menuju terminal Jajag kemudian dilanjutkan menuju Pesanggaran dan
dilanjutkan menggunakan angkutan desa atau ojeg menuju Sarongan dan Rajegwesi.
Untuk mencapai teluk hijau memang dibutuhkan keberanian, karena jalan menuju
kesana cukup menantang adrenalin. Melewati jalan setapak yang curam dan
berbatu, menuruni bukit dan menembus lebatnya hutan yang masih alami dengan
pepohonan yang besar-besar. Setelah melewati medan yang cukup menguras stamina,
sampailah di tempat terbuka, sebuah pantai yang penuh dengan bebatuan yang
tersusun rapi di sepanjang garis pantainya, itulah yang di sebut dengan pantai
batu, yang konon dahulu pantai ini berpasir lembut kemudian terkena tsunami pada
tahun 1994 dan batu-batu yang ada di pantai ini berasal dari dasar laut. Dari
pantai Batu ini, lokasi Teluk Hijau sudah dekat hanya sekitar 500 meter saja,
tetapi posisinya ada dibalik bukit karang kecil di sisi sebelah barat jadi
masih harus dilanjutkan perjalanan masuk ke hutan yang rimbun melewati jalan
setapak di belakang bukit karang itu hingga terlihat dua buah karang yang
berhadapan, itulah pantai Teluk Hijau. Segala kelelahan akan terbayarkan begitu
sampai di tempat ini, pasir yang putih lembut dan air yang jernih akan membuat
wisatawan berdecak kagum. Di tempat ini para wisatawan bisa berenang dan
bermain pasir pantainya. Tidak jauh dari pantai ini disisi timur terdapat air
terjun setinggi 8 meter yang bisa digunakan untuk membilas diri setelah
berenang. Konon air terjun ini adalah tempat mandi para bidadari, yang setiap
musim penghujan sering terlihat pelangi yang indah membentang dari barat ke
timur diatas teluk pantai Rajegwesi, fenomena pelangi ini akan berlangsung
hingga beberapa hari. Menurut warga, hulu dari pelangi ini berada di air terjun
ini yang menurut penglihatan spiritual akan terlihat seorang perempuan cantik
dengan rambut yang terurai mandi di tempat ini. Di pantai Teluk hijau ini, para
wisatawan juga bisa melakukan kegiatan kemping, namun perlu diperhatikan untuk
pemilihan lokasi dan kondisi pasang surut perairan, sebaiknya tidak memilih
tempat di tepian pantai lebih baik di semak-semak pinggir hutan. Perlu
diperhatikan juga, status dasar dari Teluk Hijua ini adalah kawasan wisata
terbatas, yang sebenarnya melarang para pengunjung untuk bermalam di tempat ini
karena pertimbangan faktor keamanan, karena kawasan yang masih termasuk Taman
Nasional Meru Betiri ini adalah habitat bagi hewan liar seperti rusa dan macan
tutul, jadi sebaiknya minta ijin dulu pada petugas. Di wilayah ini juga tumbuh
bunga langka “rafflesia yang tergolong flora yang dilindungi, ini bisa menjadi
daya tarik tersendiri bagi anda yang berminat berkunjung ke Teluk Hijau.
Sebenarnya jalur menuju ke Teluk Hijau ini ada dua, yaitu : jalur
trekking/jalan darat sejauh 2 Km dari desa Rajegwesi dengan waktu tempuh
sekitar 1 jam melewati jalan setapak yang berbatu bila musim hujan licin,
berlumpur dan dibagian tertentu curam, sehingga untuk meminimalkan kecelakaan
di beberapa tempat ini dipasang tali untuk berpegangan, jadi diperlukan stamina
yang prima untuk lewat jalur ini. Kedua, bisa melewati jalur laut, cara ini
tergolong lebih cepat dan tidak capek, yaitu dengan menyewa perahu nelayan dari
pantai Rajegwesi dengan waktu tempuh 15 – 20 menit dengan biaya 35 ribu untuk
sekali jalan. Tapi perjalanan melewati jalur laut ini meskipun cepat juga
dibutuhkan nyali yang besar karena harus melewati ganasnya ombak laut selatan
yang terkenal besar. Biasanya para wisatawan yang berkunjung ke Teluk Hijau
lewat jalur trekking akan memilih kembali lewat jalur laut karena perhitungan
faktor stamina yang sudah terkuras saat perjalanan darat. Jika memilih kembali
dengan jalur darat, jalanan lebih banyak menanjak yang pastinya akan menguras
stamina. Untuk anda yang mau berkunjung ke Teluk Hijau ini sebaiknya persiapkan
stamina dan karena di tempat ini minim pedagang, lebih baik membawa bekal untuk
makan minum dan yang paling penting bagi pengunjung taatilah semua peraturan
yang ada di tempat ini demi keselamatan.*)
Artikel lain:
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda, terima kasih