Ponorogo – Sebuah kabupaten yang terletak di
propinsi Jawa Timur, yang berbatasan langsung dengan kabupaten Madiun di sisi
utara, kabupaten Magetan di sisi sebelah barat, kabupaten Pacitan di sisi
selatan dan kabupaten Trenggalek di sisi sebelah timur. Kabupaten Ponorogo
sendiri juga telah dikenal banyak orang karena memiliki ciri khas tersendiri
yaitu sebagai kota asal usul kesenian “Reog
Ponorogo” sebuah kesenian dari zaman kerajaan Majapahit yang menggabungkan
unsur kesenian musik gamelan dan tari-tarian yang didalamnya terkandung makna
cerita yang sakral. Edisi jalan-jalan tim adventure wisata kali ini akan
melihat berbagai potensi wisata yang ada di kota reog ini, salah satunya wisata
alam yang ada di kaki sebelah barat Gunung Wilis, yaitu wisata Telaga Ngebel, sebuah
wisata alam yang cukup terkenal di kabupaten ini, selain keindahan alamnya,
udara yang sejuk dan kisah asal usulnya yang sangat menarik untuk ditelusuri.
Telaga Ngebel terletak di kaki sebelah barat Gunung Wilis, tepatnya
di desa Ngebel, kecamatan Jenangan, kabupaten Ponorogo. Telaga Ngebel ini
terletak di ketinggian hampir 1000 Mdpl sehingga memiliki udara yang cukup
sejuk antara 20 – 26 derajat celcius dengan luas keliling danau sekitar 5 Km.
Untuk menuju ke lokasi dari kota Ponorogo dapat di tempuh dengan perjalanan
darat menggunakan kendaraan roda 2 maupun 4, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam
dengan jarak sekitar 30 Km dengan jalan beraspal yang agak kecil dengan
tanjakan dan jalan yang berkelok-kelok dan tikungan tajam. Sepanjang perjalanan
menuju ke Telaga Ngebel banyak dijumpai perkebunan warga di kecamatan Jenangan
yang penuh dengan tanaman Durian. Durian dari daerah ini cukup terkenal
mempunyai rasa manis yang khas meskipun varietas lokal, anda bisa mencobanya
bila saat musim durian banyak yang berjualan disepanjang jalan dan disekitar
Telaga Ngebel. Setelah melewati PLTA kemudian sampailah di pintu masuk yang
terdapat gapura, pengunjung di kenakan karcis masuk sebesar Rp.6.000,-/ orang
dan kendaraan bisa langsung dibawa masuk keliling telaga namun dengan jalur
satu arah saja. Keberadaan Telaga Ngebel ini tidak lepas dari kisah asal
usulnya, yaitu legenda “Baru Klinting” atau sosok sakti seorang patih dari
kerajaan Bantarangin yang mendapat petunjuk dari dewa untuk bertapa dilereng
barat gunung Wilis dengan tujuan untuk memperoleh kesaktian. Dalam pertapaan
tersebut, untuk menghindari banyak gangguan patih tersebut merubah tubuhnya
menjadi seekor naga besar dan bertapa selama 77 tahun di dalam sebuah goa. Pada
suatu saat di desa sekitar lereng barat gunung Wilis ini sedang mengadakan
acara pesta rakyat yang mewajibkan para penduduknya untuk membawa persembahan
daging hewan, karena kekurangan maka penduduk desa tersebut berburu ke hutan.
Dalam perburuan ke hutan di sisi barat lereng gunung Wilis tersebut, mereka
menemukan sebuah goa dan setelah dilihat mereka terkejut karena didalam goa
tersebut terdapat sosok ular naga yang seperti sedang tertidur. Para penduduk
desa beramai-ramai menangkap naga tersebut dan membawanya ke desa dengan maksud
untuk dipotong-potong untuk dijadikan persembahan dalam acara pesta rakyat. Sebelum
dipotong secara ajaib tubuh ular naga besar tersebut berubah menjadi sosok anak
kecil yang bernama “baru klinting” yang datang ke desa tersebut dengan sebuah
sayembara “barang siapa bisa mencabut batang lidi yang dia tancapkan di tanah,
maka mereka boleh memotong dan memakan daging ular naga tersebut. Namun, tidak
ada satu pun dari penduduk desa tersebut bisa mencabut batang lidi yang
ditancapkan oleh “baru klinting” hanya dia sendiri yang bisa mencabutnya, dan
setelah batang lidi tersebut dicabut, ajaib keluarlah sumber air yang terus
memancar keluar menggenangi desa hingga membentuk sebuah telaga besar yang oleh
penduduk sekitar dinamakan telaga Ngebel yang berarti telaga berair.
Berkunjung ke telaga Ngebel ini memberikan sensasi
tersendiri, selain lingkungan sekitar telaga yang dibiarkan masih alami dengan
pohon-pohon besar khas hutan lindung juga kini telah dikembangkan wisata
pendukung seperti wahan permainan di sekitar telaga seperti flying fox, tempat
perkemahan, wahana wisata air seperti speedboat dengan biaya sewa Rp. 60.000,-
untuk satu kali putaran, sepeda air Rp.25.000,- dan bis air yang bisa
mengangkut hingga 20 orang dengan biaya Rp.7.000,-/orang. Fasilitas-fasilitas
umum juga banyak terdapat disekitar telaga seperti penginapan, toilet, fasum
kesehatan, masjid dan lain-lain. Tidak hanya wahana air saja yang menarik tapi
di sekitar telaga Ngebel juga terdapat wisata pendukung lainnya yang menjadi
satu paket wisata yaitu adanya wisata alam air terjun Tirtomojo dan sumber air
panas, sehingga akan menambah kepuasan pengunjung untuk berlama-lama di tempat
ini. Di hari libur tempat ini cukup ramai dengan para wisatawan baik dari lokal
maupun luar wilayah Ponorogo, rata-rata mereka datang untuk sekedar mengisi
liburan, refereshing bersama keluarga dan teman, dan menikmati berbagai wahana
yang ada juga bagi anda penggemar mancing bisa dilakukan di tempat ini. Smoga bermanfaat
menambah referensi liburan anda semua...*)
Artikel lain :
Visit Komodotravelmart.com
ReplyDeletekunjungi komodo travel mart dapatkan penawaran paket wisata NTT dengan harga menarik dari puluhan seller. Nikmati juga liburan gratis ke beberapa daerah di NTT dengan bergabung pada acara komodo travel mart.
thanks, nice info
Deletebener banget, sepertinya selain kurang promosi juga pembangunan sarananya juga kurang
ReplyDelete