Panduan tempat pariwisata di indonesia dan mancanegara (tourism guide) meliputi wisata alam, wisata kuliner, wisata religi,wisata edukasi, agrowisata, seni budaya (art and culture) dan berbagi kisah inspiratif dan kreatif dari berbagai daerah di nusantara
Jember – Kereta api adalah transportasi yang
sudah umum digunakan oleh masyarakat, namun bagaimana rasanya naik kereta api
sambil berwisata menikmati indahnya pemandangan ? tentu menarik kan. Bagi anda
para wisatawan yang ingin mencoba naik kereta api sambil berwisata bisa mencoba
di lori wisata milik PT KAI Daop IX Jember yang mengemas sebuah konsep baru
wisata yang saat ini banyak diminati para wisatawan lokal dan mancanegara yaitu
“Naik Lori Wisata”. Lori adalah kereta api mini yang biasanya digunakan untuk
pemeriksaan lintasan kereta api. Namun, lori yang digunakan untuk wisata ini
berbeda, karena lori ini diubah menjadi transportasi wisata dengan rute dari
stasiun garahan Jember menuju stasiun Kalibaru Banyuwangi ataupun sebaliknya.
Lori wisata ini mulai diresmikan pada tanggal 20 maret 2016 lalu dan tergolong
masih baru yang merupakan hasil inovasi dan kretivitas PT.KAI yang bekerjasama
dengan pemerintah kabupaten Jember dan Banyuwangi. Namun, informasi adanya
wisata lori ini cepat sekali menyebar dikalangan wisatawan terutama dikalangan
mahasiswa dan menjadi peluang besar dan potensi wisata baru yang cukup menarik
minat para wisatawan. Lori wisata dengan trayek dari stasiun Kalibaru
Banyuwangi hingga stasiun Garahan Jember ini sepanjang perjalanan menyajikan
pemandangan indahnya agrowisata perkebunan kopi dan kakao dengan ketinggian 43
meter dari permukaan laut, yang dikelilingi panorama pegunungan seperti gunung raung dan gunung Gumitir yang menjadikan udara disepanjang perjalanan menjadi
sejuk. Dalam satu trip, lori wisata ini bisa mengangkut 16 wisatawan. Berangkat
dari stasiun Kalibaru Banyuwangi – Stasiun Mrawan –Stasiun Garahan Jember
dengan kecepatan maksimal sekitar 30 km/jam, jarak tempuh perjalanan 18 Km dan
2 jam perjalanan. Asyiknya lagi, saat perjalanan sampai di stasiun Mrawan, lori
akan melintasi sebuah terowongan kuno peninggalan zaman Belanda yang dibangun
pada 1901 kemudian sempat berhenti pada tahun 1902 karena didalam terowongan di
temukan pancuran. Kemudian pembangunan dilanjutkan kembali setelah pancurannya
dialihkan keluar dan pada tahun 1910, terowongan ini pertama kali dilewati
kereta api dan konon, terowongan ini merupakan yang terpanjang di pulau Jawa.
Para wisatawan pun diperbolehkan untuk berhenti sebentar di dalam terowongan
untuk memberi kesempatan para wisatawan berselfie ria. Lori ini juga akan
melintasi pabrik pengolahan kopi milik PTPN XII, dua terowongan di Mrawan dan
Garahan, juga tujuh jembatan yang semuanya dibangun pada masa Belanda sehingga
memiliki nilai sejarah dan edukasi, sehingga para penumpang pun bisa mendapat
pengetahuan mengenai sejarah perkeretaapian di Indonesia khususnya di Jember
dan Banyuwangi ini. Lori wisata ini hanya dibuka di akhir pekan, hari sabtu dan
minggu dengan harga per lori Rp.500.000,- , namun bila ada permintaan atau
pemesanan dihari kerja akan tetap dilayani. Melihat antusias para penggemar
wisata lori ini, akhirnya PT.KAI menambah 1 unit lori lagi sehingga kapasitas
penumpang bisa bertambah menjadi 24 orang dalam sekali trip. Dengan adanya lori
wisata ini rel-rel kereta api yang dulunya mati atau tidak digunakan lagi jadi
hidup kembali dan menjadi sebuah peluang ekonomis yang patut dikembangkan. Lori
wisata ini juga sebagai upaya untuk membantu pengembangan wisata di Jember dan
Banyuwangi. Bila anda tertarik berwisata naik lori sambil melihat keindahan
perkebunan, suasana sejuk pegunungan, sambil belajar nilai-nilai sejarah tentang
perkeretaapian, bisa mencoba lori wisata ini..*)