Banyuwangi – Dari pantai Watu Dodol, sisca akan
mengajak kalian menuju pusat kota Banyuwangi sekitar 1 jam perjalanan untuk
melihat bangunan cagar budaya di kota Banyuwangi, salah satunya adalah Pendopo Sabha
Swagata Blambangan yang dibangun pada tahun 1771. Bangunan ini adalah rumah
dinas bupati Banyuwangi, sejak pemerintahan bupati Joko Supaad Slamet. Terletak
di dekat taman sri tanjung yang pada sistem pemerintahan jaman dahulu dikenal
dengan “sistem pemerintahan macapat” tempat ini digunakan sebagai tempat
berkumpulnya masyarakat. Sistem pemerintahan macapat adalah suatu tata
pemerintahan dengan pusat pemerintahan berada di tengah, yang terdiri dari
alun-alun, masjid sebagai tempat ibadah,pendopo, penjara dan pasar. Pendopo ini
telah dua kali dilakukan renovasi, yang pertama pada masa pemerintahan bupati
Harwin Wasito dimana terjadi perubahan dari semula menggunakan satu tiang
penyangga menjadi banyak tiang penyangga dan renovasi kedua dilakukan saat
pemerintahan bupati Abdullah Azwar Anas. Renovasi yang kedua ini terkesan
fenomenal dan menyuguhkan konsep yang berbeda, dirancang oleh arsitek kenamaan
indonesia adi purnomo, andra matin, yori antar, budi pradono dan ahmad juhara
dimana terdapat perubahan pada atap pendopo, penataan taman di sekitar pendopo
dan penggantian pagar menjadi lebih rendah. Kesan sebagai bangunan tua yang
angker seakan hilang dan berubah menjadi modern, apalagi dengan penambahan bangunan
mirip bunker yang di sebut green house. Green house ini berfungsi sebagai
ruangan-ruangan kamar tidur dengan desain green arsitektur dimana pada bagian
atap dengan kontur miring 60 derajat ditanami rumput dengan konsep penerangan
utama menggunakan cahaya matahari yang masuk melalui sunroof dengan pemecah
cahaya sehingga bener-bener hemat enegi. Ruang utama pendopo depan digunakan
untuk pertemuan-pertemuan besar dan menjamu tamu/pejabat pemerintah dari luar
Banyuwangi dan area belakang pendopo digunakan untuk bersantai dibagunan gazebo
dengan taman-taman berhiaskan lampion yang dipasang dipepohonan dan terdapat juga
rumah adat suku using (penduduk asli banyuwangi) dengan hiasan khas budaya suku
using. Konon rumah suku using ini dibangun untuk mengenalkan kepada para tamu
mengenai kebudayaan asli Banyuwangi. Total terdapat 7 kamar tamu di green house ini
yang masing-masing ditata rapi dengan
furniture modern, kerajinan khas Banyuwangi yang didominasi dari kayu dan
lukisan yang di tata berjejer disepanjang lorong. Salah satu tamu istimewa yang
pernah menginap di green house ini adalah Dubes AS Robert O Blake saat libur
thanksgiving. Kedepan pendopo ini akan dibuka untuk umum dengan setiap seminggu
sekali diadakan open house bagi masyarakat yang ingin melihat dan merasakan
keindahaan pendopo. Bagi anda yang berkunjung ke Banyuwangi, sempatkanlah untuk
mampir ke pendopo melihat keindahan konsep ekowisata dengan green arsitektur
moderen. Jangan lupa sebelum masuk untuk lapor dulu pada petugas jaga..*)
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda, terima kasih