Bondowoso – Bagi masyarakat Bondowoso “tancak”
dalam bahasa madura berarti air terjun, air terjun ini terletak di desa
Andungsari, kecamatan pakem, sekitar 25 Km dari kota Bondowoso. Air terjun ini berada
dilokasi dengan ketinggian 1100 mdpl dan memiliki alam yang masih alami.
Perjalanan menuju ke sana hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama 1 jam
dari desa Andungsari menyusuri jalam makadam (berbatu) dan hati-hati bila di
musim hujan jalanan cukup licin. Setelah sampai di lokasi, dibalik lebatnya
rerimbunan pohon terdapat sebuah tebing batu dengan dua buah air terjun yang
mengalir jernih dan jatuh seperti kapas. Dua air terjun ini berjarak 20 meter
dengan ketinggian yang sama oleh karena itu seolah-olah kelihatan kembar. Bagi
masyarakat setempat dua air terjun ini disimbolkan sebagai laki-laki dan
perempuan dan mempunyai nuansa mistis. Air terjun setinggi 70 meter ini
terletak dilereng sebelah timur gunung Argopuro, yang konon adalah tempat
pemandian dewi rengganis, yaitu nama seorang putri dari Majapahit yang
melarikan diri akibat terjadinya peperangan. Dalam pelariannya, putri yang tersohor
dengan kecantikannya ini mendirikan sebuah kerajaan kecil di puncak gunung
Argopuro. Pada bulan-bulan tertentu banyak pengunjung yang berdatangan dengan
membawa sesaji untuk melakukan ritual dan menggelar selamatan di sekitar air
terjun dan dilanjutkan dengan mandi di air terjun tersebut. Bahkan banyak pengunjung dari luar daerah
yang datang ke tempat ini pada bulan muharram atau syuro untuk melakukan
ritual. Mereka beranggapan bahwa mandi di air terjun ini dapat membuat awet
muda. Sebab air terjun yang tidak pernah berkurang debitnya ini meski di musim
kemarau dipercaya mempunyai ikatan mistis dengan dewi rengganis. Terlepas dari
itu semua, air terjun tancak kembar ini layak dijadikan sebagai obyek wisata,
dengan alam yang masih alami dan panorama yang eksotis. *)
Dari perjalanan menuju Surabaya dari jalur Bondowoso lewat
arak-arak, yaitu jalan yang menghubungkan Besuki dan Bondowoso melintasi jalan
yang berkelok-kelok naik turun. Dari tempat ini kita bisa melihat kota Besuki
dari ketinggian atau yang terkenal dengan sebutan pemandangan arak-arak. Ternyata
di jalanan yang berkelok-kelok itu terdapat sebuah goa tersembunyi yang para
pengunjung biasa mensejajarkan goa ini dengan “window cave” di Puerto rico.
Memang sekilas mirip, hanya saja goa ini masih banyak tumbuhan liar didalamnya
sedangkan “window cave” hanya tanah dan bebatuan saja. Mencari lokasi goa
tidaklah gampang, petunjuk paling mudah adalah bertanya pada deretan
warung-warung yang ada di bando atau tanda batas antara Bondowoso dan besuki –
Situbondo. Letak jalannya ada dibelakang warung itu, terdapat jalan
setapak melewati ladang penuh dengan
pohon pete milik warga, sesampai di ujung jalan terdapat jalan yang curam dan
berbatu dengan kemiringan 70 – 90 derajat, pengunjung harus berhati –hati dan
berjalan merayap dilanjutkan dengan medan yang melipir. Tidak jauh dari mulut
goa, terdapat sumber mata air untuk melepas dahaga dan 10 meter kemudian
sampailah di mulut goa. Dahulu tempat ini dihuni kawanan kera liar dan pernah
digunakan aktifitas rapling atau panjat tebing, sayang batuan yang ada di dalam
gua ini tidak seberapa kokoh dan aman untuk aktifitas pemanjatan. Meski begitu
goa ini cukup ramai dikunjungi di hari libur, andai saja dibuatkan petunjuk
jalan dan pembuatan akses menuju kesana tentu akan lebih menarik lagi untuk
dikunjungi dan membuat pengunjung tidak bingung..*)
Artikel lain :
“Surga tersembunyi” dengan 7 air terjun di Rowosari -Jember
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda, terima kasih