Banyuwangi – Satu lagi tempat surfing di kabupaten
Banyuwangi yang cukup bagus, tidak kalah dengan tempat surfing di pantai Pulau Merah dan pantai Plengkung, yaitu di pulau Tabuhan. Bedanya, pantai Pulau Merah
dan pantai Plengkung terletak di sisi bagian selatan Banyuwangi atau di
perairan laut selatan yang terkenal memiliki ombak yang besar sedangkan di
pulau Tabuhan terletak di bagian utara Banyuwangi. Di pulau Tabuhan ini di
kembangkan olahraga surfing jenis “kitesurfing”
atau selancar layang dan “windsurfing”
atau selancar angin. Kitesurfing adalah jenis olahraga selancar air yang
menggabungkan beberapa unsur seperti selancar angin, selancar paralayang dan
senam. Olahraga ini memakai tambahan peralatan berupa parasut, layang atau
sebuah layar untuk menjalankan atau menarik papan selancar. Jadi, kitesurfing
adalah jenis olahraga selancar yang memanfaatkan tenaga angin untuk mendorong
selancar di permukaan air dan dengan dihubungkan menggunakan sebuah paralayang para
atlet bisa melintasi air bahkan di udara sekalipun, beda dengan windsurfing
yang hanya memanfaatkan tenaga angin untuk membelah air. Untuk menuju ke pulau
Tabuhan, satu-satunya transportasi adalah menggunakan atau menyewa perahu boat
dan perahu nelayan dengan tarif 300 – 500 ribu (termasuk peralatan snorkling), dengan
kapasitas 10 – 12 orang untuk penyeberangan pulang pergi dengan waktu tempuh
sekitar 25 – 30 menit (sekali jalan) dari tempat pemberangkatan di pantai
Kampe, yang terletak di desa Bangsring, kecamatan Wongsorejo yang lokasinya
satu jalur menuju tempat penyeberangan kapal dari pelabuhan Ketapang atau
sebelum pantai Watu dodol. Selain dari pantai Kampe, juga bisa dilakukan
pemberangkatan dari pantai Bangsring di kecamatan Wongsorejo yang juga terkenal
dengan wisata bawah airnya seperti di teluk biru atau “Bluebay” bedanya dari
tempat ini waktu tempuhnya lebih cepat karena jaraknya yang lebih dekat karena
berhadapan langsung dengan pulau Tabuhan dan biasanya para pengunjung memilih
pemberangkatan dari tempat ini karena sekalian satu paket berwisata di pantai
Bangsring. Tarif penyeberangan dari pantai Bangsring sekitar Rp.350 ribu untuk
5 orang dan Rp.500 ribu untuk 10 orang lengkap dengan peralatan snorkling.
Sepanjang perjalanan menuju ke pulau Tabuhan, pengunjung akan di suguhi
pemandangan laut yang biru dan begitu sampai di pulau Tabuhan akan terlihat
pantainya dengan pasir yang berwarna putih lembut di sekeliling pulau yang tidak
berpenghuni ini, yang diperkirakan luasnya mencapai 5 Ha dan bangunan mercusuar
yang berdiri di sebelah timur pulau. Dengan pantainya yang jernih terlihat
hamparan batu karang dan coral reef juga aneka macam biota laut seperti ikan,
ganggang dan gurita akan semakin menambah puas para pengunjung menikmati
indahnya alam pulau Tabuhan. Di pulau ini juga terdapat satwa langka seperti burung
Maleo yang berasal dari Sulawesi yang biasanya bermigrasi ke pulau Tabuhan ini
untuk bersarang, menetaskan telur-telurnya dan berkembangbiak di daerah pantai yang
memiliki pasir yang hangat ini, selain itu tempat ini juga banyak tersedia makanan
seperti biji-bijian, semut dan hewan kecil lain yang menjadi makanan favorit
burung Maleo. Selain burung Maleo juga terdapat burung Enggang Gading dan Jalak
Bali yang juga termasuk satwa yang dilindungi. Di pulau Tabuhan ini juga banyak
terdapat tanaman setigi yang termasuk flora primadona yang banyak diburu para
penggemar tanaman hias bonsai. Pulau Tabuhan sendiri terletak di tengah selat
Bali karena itu angin di pulau ini cukup kencang hingga terdengar seperti
tetabuhan musik, makanya pulau ini di namakan Tabuhan. Untuk lebih mengenalkan
potensi pariwisata di pulau Tabuhan ini, pemerintah kabupaten Banyuwangi pernah
menggelar event “Banyuwangi Summer Kitesurf Camp” pada 9-10 Agustus 2014 lalu,
yang diikuti sekitar 36 Kitesurfers dari berbagai negara. Event ini di
selenggarakan sekaligus sebagai sarana promosi pariwisata Banyuwangi dan pulau
Tabuhan dinilai sebagai salah satu tempat terbaik di Indonesia untuk main
selancar layang dan selancar angin.
Lokasi ini awalnya di ketahui oleh seorang
instruktur kitesurfing dari Belanda yang menetap di Bali, Jeroen Van Der Kooij,
menurutnya pulau Tabuhan memiliki tiupan angin mencapai 20 – 30 knot dan
lautnya tanpa ombak dinilai sangat ideal untuk bermain kitesurfing maupun
windsurfing, berbeda dengan yang ada di Bali, kitesurfing baru bisa dilakukan
bila mendapat angin yang besar karena standart dari olahraga kitesurfing ini
memerlukan kecepatan angin antara 17 –
20 knot, namun kondisi tesebut dapat disiasati dengan menggunakan jenis parasut
yang lebar saat angin kecil dan parasut kecil saat angin besar, jadi menyesuaikan
kondisi kecepatan angin. Bagi anda penggemar olahraga surfing dan yang
penasaran ingin mencoba kitesurfing maupun windsurfing silahkan datang
mengunjungi pulau Tabuhan, disana anda bisa mencobanya dengan panduan para instruktur
yang berpengalaman, dijamin aman dan memberikan sensasi yang berbeda.*)
Artikel lain:
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda, terima kasih