Banyuwangi – Sebuah kota yang terletak di ujung
timur pulau Jawa, termasuk propinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan
3 kota yaitu Situbondo, Bondowoso dan Jember. Untuk menuju ke Banyuwangi banyak
alternatif yang bisa digunakan, dengan jalur darat umum bisa menggunakan bis
atau kereta api dari Surabaya dan Bali, begitu juga jalur udara bisa
menggunakan pesawat dari Surabaya atau Bali untuk menuju bandara Blimbingsari
di Banyuwangi. Kota yang di kenal memiliki beberapa sebutan seperti kota
gandrung dan sun rise of java ini konon berasal dari sebuah legenda yang cukup
terkenal yaitu kisah kesetiaan dewi sri tanjung yang rela mati di tangan
suaminya karena fitnah dan setelah jasadnya di buang ke sungai, air sungai
seketika berbau harum atau wangi. Di balik legenda, Banyuwangi juga banyak
menyimpan potensi wisata dan budaya yang menarik untuk di kunjungi, mulai dari
wisata alam, agrowisata, bangunan bersejarah, kuliner dan tradisi-tradisi budaya
yang masih melekat tumbuh dan berkembang di masyarakat dan menjadi sebuah ciri
khas tersendiri bagi pariwisata Banyuwangi. Berikut beberapa obyek wisata di
Banyuwangi yang bisa dijadikan referensi bagi para wisatawan, salah satunya
yang sudah sangat terkenal sebagai Golden
Triangle-nya pariwisata di Banyuwangi yaitu, Kawah Ijen ( Ijen Plateau ),
Pantai Plengkung ( G-Land ) dan Pantai Sukamade.
Sebuah Gunung berapi aktif yang terletak diperbatasan
Banyuwangi dan Bondowoso, memiliki ketinggian 3000 Dpl lebih dengan danau
belerang yang luas dan memiliki fenomena alam yang langka yaitu “Blue Fire” atau si api biru, sebuah
fenomena alam langka yang hanya ada di dua tempat di dunia ini, salah satunya
di Kawah Ijen. Kawah Ijen juga terkenal memiliki panorama alam yang cantik dan
banyak di buru para wisatawan yaitu menyaksikan matahari terbit atau sun rise
dari puncak gunung. Di kawah Ijen ini juga terdapat aktifitas penambangan
belerang yang masih dilakukan secara tradisional dan hanya terdapat di dua
tempat di Indonesia yaitu di gunung Welirang dan gunung Ijen ini. Para
wisatawan bisa membawa oleh-oleh menarik sebagai cindramata yaitu souvenir dari
belerang yang unik. Baca selengkapnya
Pantai yang terletak
di sebuah teluk di grajakan yang masih termasuk di dalam kawasan Taman Nasional
Alas Purwo yang sangat terkenal memiliki ombak yang besar dengan ketinggian
mencapai 8 meter. Konon, pantai Plengkung ini menjadi tempat olahraga surfing
profesional terbaik di Asia Tenggara dan menjadi salah satu dari tujuh yang
terbaik di dunia. Nama G-Land yang unik ini diambil dari “G” karena terletak di
teluk Grajakan, “G” dari kata Great karena terkenal memiliki ombak yang besar,
“G” dari kata Green karena alam sekitar pantai Plengkung yang hijau dan “G”
karena bentuk pantainya menyerupai huruf G. Baca selengkapnya
Pantai yang terletak di kawasan Taman Nasional Meru Betiri
ini terkenal sebagai tempat alami perkembangbiakan berbagai jenis penyu yang
tergolong langka dan di lindungi. Berbagai jenis penyu langka seperti penyu
hijau, penyu sisik, penyu slengkrah dan penyu blimbing selalu memilih mendarat
dan bertelur di tempat ini karena tempatnya yang masih alami dan jauh dari
keramaian, konon telah menjadi rumah bagi penyu-penyu langka ini sejak ribuan
tahun yang lalu. Selain menyaksikan langsung proses penyu langka bertelur para
wisatawan juga bisa mengikuti acara pelepasan anak-anak penyu atau tukik menuju
ke laut. Baca selengkapnya
Terletak di sebelah utara kota Banyuwangi, persis di pinggir
jalan raya Situbondo – Banyuwangi yang sekaligus sebagai tempat pintu masuk ke
kabupaten Banyuwangi. Posisi pantai ini cukup strategis dan biasanya di jadikan
sebagai tempat transit atau singgah sebelum melanjutkan perjalanan menuju ke
Bali atau ke kota Banyuwangi. Pantai ini ditandai dengan berdirinya sebuah
patung gandrung sebagai maskot kota Banyuwangi dan sebuah batu yang berada
persis di tengah jalan raya yang bentuknya menyerupai dodol atau makanan yang
dibuat dari beras ketan yang di tumbuk halus. Keberadaan batu ini menjadi daya
tarik tersendiri dan dianggap keramat bagi sebagian masyarakat berdasarkan dari
legenda tentang asal-usulnya. Setiap 10 syawal atau setelah lebaran di tempat
ini bisa di saksikan sebuah upacara adat puter kayon yang dilakukan oleh
masyarakat desa Boyolangu yang datang ke tempat ini dengan menaiki kereta kuda.
Baca selengkapnya
Terletak di desa Krajan, kecamatan Wongsorejo, 20 Km sebelum
pelabuhan Ketapang atau tempat penyebrangan menuju ke Bali. Keberadaan taman
bawah laut yang masih alami, jernih dengan kedalaman 2 – 6 meter dan luas
mencapai 15 Ha ini menjadi tempat konservasi bersama dibawah perlindungan
bersama antara pemerintah daerah dengan masyarakat sekitar. Keindahan taman
bawah laut ini bisa dibandingkan dengan taman laut di Wakatobi, Bunaken dan
Raja Ampat. Di tempat ini para wisatawan bisa melakukan snorkling melihat
berbagai jenis terumbu karang dan ratusan jenis ikan. Para wisatawan pun bisa
mengikuti kegiatan penanaman bibit terumbu karang dan merasakan sensasi
berenang bersama dengan ikan hiu yang di pelihara di salah satu rumah apung. Baca selengkapnya
Sebuah pulau yang terletak 30 menit perjalanan menggunakan
speedboat dari pantai Bangsring. Pulau kecil yang tidak berpenghuni dan
memiliki luas 5 Ha ini memiliki pantai yang jernih dengan deretan coral reef
dan aneka ragam biota laut. Di pulau ini juga terdapat beberapa jenis burung
langka yang di lindungi seperti Maleo, Enggang gading dan Jalak bali. Pantai di
sekitar pulau Tabuhan ini di manfaatkan sebagai tempat olahraga surfing jenis
“kitesurfing” dan “windsurfing” atau yang biasa di kenal dengan berselancar
layang. Baca selengkapnya
Sebuah bangunan cagar budaya yang dibangun pada tahun 1771
dan digunakan sebagai rumah dinas bupati yang terletak persis di tengah kota
Banyuwangi, di sebelah taman Sritanjung. Bangunan yang dahulu terkesan tua dan
angker ini kini disulap menjadi sebuah bangunan yang menarik dengan konsep
hijau dan menjadi salah satu ikon wisata yang menarik. Di halaman belakang
pendopo ini dibangun sebuah bangunan mirip bunker yaitu sebuah green house
dengan kamar-kamar yang dibuat dengan kemiringan 60 derajat dan ditanami rumput
di atapnya. Pada bagian atap juga di desain menggunakan sunroof yang berfungsi
untuk pemecah cahaya menuju ruangan-ruangan dibawahnya sehingga hemat energi. Baca selengkapnya
Pantai yang terletak dekat dengan pusat kota Banyuwangi.
Dahulu tempat ini adalah sebuah pelabuhan untuk tempat aktifitas perdagangan
kopra dan nelayan ini terlihat banyaknya bangunan tua yang dahulu digunakan
sebagai tempat penyimpanan atau gudang. Kini, pantai yang pernah digunakan
untuk festival 1000 tari gandrung ini akan disulap menjadi sebuah marina dibawah
pengelolaan PT.Pelindo III yang konsepnya akan menghubungkan Tanjung Benoa di
Bali dan Labuhan Bajo di NTT. Pembukaan marina ini akan menjadi start point
untuk menuju tempat wisata lain di Banyuwangi melalui jalur laut seperti pantai
pulau merah, pantai Plengkung dan pantai Sukamade. Baca selengkapnya
Berwisata tentu tidak lengkap tanpa berkuliner. Di Banyuwangi
banyak terdapat tempat kuliner khas Banyuwangi yang beberapa diantaranya
termasuk langka dan khas peninggalan budaya masyarakat asli dari Banyuwangi,
yaitu suku osing. Beberapa macam kuliner khas itu antara lain sego tempong,
rujak soto, sego cawuk, pecel pithik, pecel rawon, kupat lodoh dan lain-lain. Baca selengkapnya
Banyuwangi yang di kenal banyak menyimpan potensi wisata dan
budaya. Hal itu terlihat masih banyaknya ritual dan upacara adat yang dilakukan
oleh masyarakatnya. Untuk mengenalkan potensi budayanya itu banyak cara kreatif
yang telah dilakukan pemerintah kabupaten Banyuwangi salah satunya menggelar
festival busana sebagai presentasi pengenalan adat tradisional yang ada di
Banyuwangi, yang di kenal dengan “BEC” atau Banyuwangi Ethno Carnival. Karnaval
tahunan yang di kemas unik dan spektakuler ini menampilkan ratusan pemain
dengan kostum-kostum yang menarik berdasarkan tema yang ditentukan dan diikuti
berbagai kalangan seperti anak-anak sekolah. Baca selengkapnya
Pantai yang terletak di desa Sumber Agung, kecamatan
Pesanggaran atau sekitar 60 Km perjalanan darat dari pusat kota Banyuwangi.
Dahulu pantai ini bernama pantai Ringin pitu kemudian berubah nama menjadi
pantai pulau merah, yang diambil dari sebuah pulau yang terdapat di tengah
pantai yang memiliki tanah kemerahan. Posisi pantai yang terletak di teluk
Pancer yang terkenal memiliki ombak yang besar seperti pantai Plengkung ini
ramai di kunjungi para wisatawan dan para penggemaar olahraga surfing dan
menjadi spot surfing baru sekelas seperti yang ada di pantai catarina Brasil. Baca selengkapnya
Terletak di semenanjung Bulungan, tersembunyi di balik
kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Satu-satunya akses menuju kesana hanya
menggunakan jalur laut dari pelabuhan Muncar. Posisi berada di teluk dengan
ombak yang tenang dan suasana yang masih alami para wisatawan dapat melakukan
berbagai aktifitas seperti diving, snorkling, ski air, berenang, memancing dan
menjelajahi kawasan teluk dengan kano. Baca
selengkapnya
Terletak di selatan Banyuwangi, dengan luas area mencapai 43
ribu Ha dan ketinggian 322 Dpl cocok untuk para penggemar wisata trecking atau
petualangan seperti halnya di Taman Nasional Baluran. Di Taman Nasional Alas
Purwo yang terkenal angker ini terdapat beberapa tempat wisata seperti Sadengan
atau padang savana, disini para wisatawan bisa melihat kawanan hewan liar yang
langka dan dilindungi seperti banteng, rusa, macan tutul dan lain-lain.
Terdapat pula tempat bersejarah pura giri selaka atau situs kawitan peninggalan
zaman kerajaan majapahit. Empat pantai yaitu pantai Triangulasi, pantai pancur,
pantai parang ireng dan pantai Ngagelan. Kontur tanah di alas purwo yang
berbukit, terdapat pula beberapa gua salah satunya gua istana dan terdapat pula
sebuah komplek pemakaman yang unik dan dikeramatkan oleh masyarakat dengan
memiliki panjang makam 7 meter. Baca
selengkapnya
Terletak di desa Sarongan, kecamatan Pesanggaran dan
merupakan pintu masuk menuju Taman Nasional Meru Betiri dari timur. Pemandangan
di pantai ini sangat menawan, dengan hamparan pasir yang bersih, lembut dan
berwarna kecoklatan akibat endapan lumpur dari sungai-sungai yang bermuara
dipantai ini. Terdapat pula aktifitas nelayan dan tempat pelelangan ikan. Di
tempat ini para wisatawan juga bisa melihat proses bertelur penyu-penyu langka
seperti di pantai Sukamade dan nama rajegwesi yang berarti pagar besi ini
diambil dari kisah pada zaman jepang, yang memasang tonggak-tonggak kayu jati
yang terkenal sekuat besi berjajar di tengah pantai untuk menghalangi kapal
musuh mendarat. Baca selengkapnya
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melakukan terobosan baru yang
inovatif dalam bidang pariwisata yaitu mengkoneksikan pertanian khususnya buah
naga dengan pariwisata yang ada di Banyuwangi. Ide kreatif ini dicetuskan oleh
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengingat wilayah Banyuwangi merupakan
salah satu penghasil buah naga terbesar di Indonesia, yakni terdapat di
kecamatan Bangorejo, Pesanggaran dan Tegaldlimo. Para wisatawan memetik
langsung dari pohon dan membeli buah naga hasil pertanian warga sebagai
oleh-oleh. Baca selengkapnya
Tempat wisata ini memiliki daya tarik tersendiri meskipun
namanya belum sepopuler Pantai Pulau Merah, yaitu pantai Teluk Hijau atau yang
dikenal di mancanegara dengan sebutan “Green Bay”. Pantai yang memiliki pasir
yang putih lembut, pemandangan karang yang indah dan mempunyai air terjun
setinggi 8 meter ditebingnya ini terletak di desa Sarongan, di bagian selatan
kecamatan Pesanggaran dan masih termasuk dalam wilayah Taman Nasional Meru
Betiri berdekatan dengan Pantai Sukamade dan Pantai Rajegwesi. Sesuai dengan
namanya, air di teluk pantai ini berwarna kehijauan jika dilihat dari kejauhan
karena warna hijau ini dihasilkan dari alga hijau yang tumbuh di dasar perairan
teluk yang dangkal bila terkena sinar matahari akan memantulkan warna
kehijauan. Baca selengkapnya
Dengan wilayah yang berbatasan
langsung dengan pegunungan, Banyuwangi juga banyak memiliki wisata alam air
terjun yang beberapa diantaranya masih tergolong kategori alami dan keberadaan
air terjun ini banyak tersebar di lokasi-lokasi yang berdekatan dengan
pegunungan baik itu di gunung Ijen maupun gunung Raung, meliputi kecamatan
Kalipuro, Wongsorejo, Glagah, Licin dan Kalibaru yang tentu menyimpan potensi
wisata yang pantas untuk dikembangkan, seperti air terjun Kalibendo, air terjun
karang anyar/Jagir, air terjun segobang, air terjun lider, air terjun selendang
arum dan lain-lain. Baca selengkapnya
Tempat wisata yang di kembangkan oleh sekumpulan pemuda di
desa Sumber Bulu, kecamatan Songgon yang mengembangkan wisata berbasis olahraga
yaitu tubing atau body rafting dengan memanfaatkan aliran deras kali badeng
yang mengalir dari Gunung Raung melewati desanya. Mereka menamakan tempat
wisata ini “X-Badeng Tubing Adventure Team” yang di kelola di bawah badan usaha
milik desa dan resmi dibuka untuk umum sejak tahun 2011. Baca selengkapnya
Selain kaya akan potensi wisata
alamnya, Banyuwangi juga kaya akan seni dan budaya, salah satunya adalah adat
budaya suku osing. Suku osing ini adalah penduduk asli dari Banyuwangi yang
adat budayanya masih bisa ditemukan di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Adat
budaya suku osing di desa Kemiren ini masih terjaga dengan baik, ini tidak lepas
dari keberadaan “Sanggar Genjah Arum” yang dimiliki oleh seorang pengusaha
perkebunan bernama Setiwan Subekti. Beliau adalah seorang ahli kopi
internasional yang sangat perduli dengan pelestarian adat budaya osing. Baca selengkapnya
Durian, buah tropis dengan bau
khas yang harum, mempunyai kulit dengan duri yang tajam, dan daging yang yang
berwarna kuning atau putih kekuningan. Beda dengan yang ada di Banyuwangi ini,
daging buahnya berwarna kemerahan yang terkenal dengan sebutan si “durian
merah”. Durian merah ini banyak dijumpai di kecamatan Songgon dan Kemiren,
karena warna daging dan rasanya yang khas menjadikan buah durian merah ini
menjadi salah satu buah unggulan di Banyuwagi yang banyak di buru para
penggemarnya. Konon durian merah ini berasal dari perkawinan silang antar
varietas ataupun faktor genetik sehingga menyebabkan daging durian ini menjadi
merah. Baca selengkapnya
Berbicara mengenai suku osing
sebagai suku asli Banyuwangi tentu tidak akan terpisahkan dengan keberadaan
“Sanggar Arum Genjah” sebagai tempat pelestarian seni dan budaya suku osing
yang dimiliki seorang pengusaha perkebunan dan ahli kopi internasional yang
berada di desa Kemiren, kecamatan Glagah. Dari tangan dingin sang pengusaha
yang bernama lengkap Setiawan Subekti inilah kopi osing jadi terkenal di dunia
dengan cita rasanya yang khas. Datang di desa Kemiren ini tentu tidak lengkap
bila tidak mencicipi nikmatnya kopi osing yang terkenal ini. Tidak hanya
mencicipi, para pengunjung bisa belajar langsung proses pengolahan kopi yang
baik dan benar disini, seperti proses menyangrai, menumbuk kopi yang matang,
menyaring bubuk kopi dan cara penyajian kopi yang benar sehingga menghasilkan
kopi dengan cita rasa tinggi. Baca
selengkapnya
Suku asli Banyuwangi ini
mempunyai keragaman tersendiri, mulai dari adat budaya, citarasa olahan kopinya
yang khas dan tidak ketinggalan berbagai olahan kulinernya yang tergolong
langka, jarang di temui di tempat-tempat kuliner di Banyuwangi. Beberapa sajian
khas suku osing ini bisa di temui di kecamatan Glagah, Kabat, Licin dan
Rogojampi. Dalam suku osing, menu-menu ini beberapa diantaranya hanya di
sajikan saat ada upacara tertentu saja, namun beberapa tempat sengaja
menyajikan menu-menu ini untuk tujuan pelestarian dan pengenalan citarasa
kuliner suku osing ini yang tentunya akan menarik para wisatawan untuk mencoba
kuliner khas ini. Baca selengkapnya
Setelah puas berkeliling untuk melihat berbagai tempat wisata
dan berbagai ragam budaya di kabupaten Banyuwangi, sepertinya masih kurang
lengkap jika tidak mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang di bagikan kepada
teman-teman ataupun para kerabat. Ada beberapa jenis kuliner, aneka kerajinan
dan souvenir khas dari Banyuwangi yang bisa dijadikan oleh-oleh untuk dibawa
pulang, seperti kue bagiak, sale pisang, krupuk rumput laut, kerajinan anyaman
bambu dan lain-lain. Baca selengkapnya
Gunung Raung adalah salah satu lokasi pendakian yang banyak
disukai para pendaki yang sudah berpengalaman, karena terkenal memiliki jalur
pendakian yang cukup ekstrem, yaitu saat mencapai puncak tertinggi di Gunung
Raung, Puncak sejati di 3344 mDpl. Gunung Raung berada di wilayah 3 kabupaten,
meliputi Banyuwangi, Jember dan Bondowoso dengan 2 rute pendakian dari rute
Sumberwringin, Bondowoso yang di kenal dengan rute ke puncak bayangan dan rute
satunya lagi dari Kalibaru, Banyuwangi. Untuk mencapai Puncak sejati hanya bisa
di tempuh dari rute pendakian melalui Kalibaru, Banyuwangi. Baca selengkapnya
Artikel lain :
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda, terima kasih