Jember – Sebuah konsep wisata baru mulai
bermunculan, tidak ketinggalan di desa Kemuning Lor yang kini terus berbenah
diri mematangkan konsep wisatanya, yaitu menjadikan desa Kemuning Lor sebagai
ikon baru wisata atau desa wisata dengan konsep yang cukup unik, yaitu “City of
Flower, City of The Sky dan City of Nature”. Konsep unik ini tidak lepas dari 3
fasilitas wisata yang berada di dalamnya dan bisa dinikmati para pengunjung.
Secara geografis, letak desa Kemuning Lor, mirip dengan Kota Batu di Malang,
yang terletak di dataran tinggi dan berhawa sejuk. Terletak di sebelah utara
kota Jember, kecamatan Arjasa, dekat dengan kawasan wisata yang cukup terkenal
yaitu wisata Rembangan, dengan luas area mencapai 42 Ha. Ikon wisata yang
menjadi primadona didalamnya, salah satunya adalah perkebunan buah naga dan
durian. Tanaman buah naga memang cocok dikembangkan di dataran tinggi seperti
di desa Kemuning Lor ini yang mempunyai ketinggian hingga mencapai 500 Dpl.
Kualitas buah naga di desa Kemuning Lor ini juga tergolong baik, tidak kalah
dengan kualitas dari perkebunan buah naga di Banyuwangi. Warga desa Kemuning
Lor juga terlihat antusias mengembangkan tanaman buah naga, ini terlihat dari
banyaknya tanaman buah naga di masing-masing pekarangan milik warga, yang
banyak dijumpai di sepanjang jalur menuju kawasan wisata Rembangan. Perkebunan
buah naga bukan satu-satunya point yang bisa di jual pada wisatawan, tetapi
desa Kemuning Lor juga memiliki lokasi lain yang indah, yaitu perkebunan bunga
yang di kelola oleh Politeknik Negeri Jember (Polije) yang berada tepat di
depan pintu masuk hotel dan pemandian di kawasan wisata Rembangan. Perkebunan
bunga yang di kelola Polije ini mengembangkan berbagai jenis tanaman bunga
seperti bunga Chrisan, bunga mawar dan bunga anggrek. Beberapa komunitas dan
penggemar olahraga juga banyak memanfaatkan tempat ini untuk olahraga extrem
seperti downhill, panjat tebing dan kegiatan pecinta alam. Para penggemar
olahraga extrem ini mengekplorasi tebing-tebing dan perbukitan yang ada di
kawasan desa Kemuning Lor ini. Nantinya, akan dikembangkan lagi konsep wisata
baru seperti herbal tourism dan lain-lain yang saat ini masih di susun sebuah
master plan pengembangan wisatanya yaitu 30% untuk sarana dan prasarana seperti
tempat penginapan/hotel, tempat kuliner dan fasilitas umum lainnya, 40% adalah
area wisata dan sisanya adalah area terbuka. Keberadaan wisata desa Kemuning
Lor ini adalah sebagai wisata pendukung bagi wisata yang sudah ada di
sekitarnya, seperti wisata Rembangan yang terkenal dengan udaranya yang sejuk
karena berada di ketinggian 650 Dpl dan banyak terdapat tempat-tempat peristirahatan
dan salah satunya adalah peninggalan zaman Belanda yang cukup bersejarah.
Tempat wisata ini juga mempunyai kolam renang dan perkebunan buah naga dan
panorama di malam hari cukup menarik jadi sangat cocok untuk tempat berlibur atau
sekedar beristirahat di akhir pekan.
Tidak jauh dari wisata Rembangan ini juga terdapat
perkebunan kopi milik PTPN XII yaitu perkebunan kopi gunung rayap. Tidak jauh dari perkebunan kopi tersebut juga terdapat wisata alam air terjun, yang dinamakan air terjun gunung Rayap. Air terjun ini masih terletak di wilayah desa Kemuning Lor, tepatnya di lereng sebelah selatan pegunungan Argopuro. Untuk menuju ke air terjun ini cukup mudah, sebelum gapura masuk wisata Rembangan belok kiri menuju jalan arah ke pabrik kopi gunung Rayap, setelah melewati pintu portal kawasan pabrik, belok ke kiri di pertigaan pertama dengan jalan cukup menanjak, setelah sampai diatas ada perempatan jalan makadam lalu belok kanan. Dari sini terus jalan ke atas, dengan sebelah kanan bawah jalan terdapat sungai besar, air terjun berada di ujung sungai tersebut. Bila anda bingung bisa bertanya kepada para pekerja yang ada di perkebunan kopi. Bagi pengunjung yang menggunakan sepeda motor bisa parkir kendaraannya di dekat pondok kayu di perkebunan kopi kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati jembatan kayu. Air terjun gunung rayap ini masih dikelola swadaya oleh warga sekitar dan di jaga oleh komunitas anak-anak muda untuk menjaga kebersihan dan selalu mengingatkan pengunjung untuk tidak buang sampah sembarangan, juga mereka menjaga tempat ini untuk bersih dari perbuatan asusila. Semoga keberadaan desa wisata ini bisa menjadi pendukung bagi pariwisata di Jember dan bisa memunculkan banyak desa wisata lain.*)
perkebunan kopi milik PTPN XII yaitu perkebunan kopi gunung rayap. Tidak jauh dari perkebunan kopi tersebut juga terdapat wisata alam air terjun, yang dinamakan air terjun gunung Rayap. Air terjun ini masih terletak di wilayah desa Kemuning Lor, tepatnya di lereng sebelah selatan pegunungan Argopuro. Untuk menuju ke air terjun ini cukup mudah, sebelum gapura masuk wisata Rembangan belok kiri menuju jalan arah ke pabrik kopi gunung Rayap, setelah melewati pintu portal kawasan pabrik, belok ke kiri di pertigaan pertama dengan jalan cukup menanjak, setelah sampai diatas ada perempatan jalan makadam lalu belok kanan. Dari sini terus jalan ke atas, dengan sebelah kanan bawah jalan terdapat sungai besar, air terjun berada di ujung sungai tersebut. Bila anda bingung bisa bertanya kepada para pekerja yang ada di perkebunan kopi. Bagi pengunjung yang menggunakan sepeda motor bisa parkir kendaraannya di dekat pondok kayu di perkebunan kopi kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati jembatan kayu. Air terjun gunung rayap ini masih dikelola swadaya oleh warga sekitar dan di jaga oleh komunitas anak-anak muda untuk menjaga kebersihan dan selalu mengingatkan pengunjung untuk tidak buang sampah sembarangan, juga mereka menjaga tempat ini untuk bersih dari perbuatan asusila. Semoga keberadaan desa wisata ini bisa menjadi pendukung bagi pariwisata di Jember dan bisa memunculkan banyak desa wisata lain.*)
Artikel lain:
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda, terima kasih