Blitar – Kawasan Blitar selatan banyak
menyimpan keindahan alami yang tidak kalah bila dibandingkan dengan daerah
lain. Salah satunya adalah gua embultuk yang terletak di desa Tumpak kepuh,
Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar sekitar 1 – 1,5 jam perjalanan dari kota
Blitar ke arah selatan dengen rute menuju pantai Pangi. Gua ini ditemukan pada
tahun 1983 oleh (alm)kades tumpak kepuh, Tugiman. Gua tersebut menyimpan pesona
alami batu stalagtit dan stalagmit yang masih abadi dan berusia ribuan tahun.
Bila dibandingkan dengan gua Pindul yang ada di kabupaten gunung kidul,
yogyakarta, batuan di dalam gua embultuk masih jauh lebih cantik dan gua ini
memiliki panjang sekitar 2 Km sedangkan gua pindul hanya 300 meter. Tapi sayang
gua ini belum dikelola secara maksimal terlihat dari minimnya fasilitas yang
disediakan di tempat ini. Untuk masuk kedalam gua harus menyusuri sungai yang
kedalamanya bervariasi. Meski demikian pengunjung tidak perlu kuatir, warga
setempat siap memandu dengan imbalan Rp.50.000,- per orang. Sebelum masuk ke
dalam gua siapkan perlengkapan seperti senter,rompi pelampung dan celana pendek. Di depan mulut
gua terlihat banyak digunakan sebagai tempat bermain oleh anak-anak dari desa
tumpang kepuh, mereka asyik bermain air dan mandi. Baru masuk sekitar 10 meter
sudah mulai terlihat keindahan batu stalagtit dan semakin kedalam stalagtit dan
stalagmit yang terbentuk terlihat semakin indah. Suara gemercik air dari dalam
gua semakin terasa kesan alaminya dan di langit-langit dalam gua terdapat
ribuan kelelawar yang menggunakan gua ini sebagai sarang disiang hari. Di
sungai yang mengalir dalam gua juga terdapat banyak ikan dan belut yang
kelihatan bergerombol memakan kotoran-kotoran kelelawar yang jatuh. Warga
setempat memberi nama beberapa batu stalagtit indah yang ada di dalam gua,
seperti “Batu sanggar tretes” yang berbentuk pilar penyangga, “Batu Susu seribu”
yang berbentuk payudara perempuan yang menempel dilangit-langit dan “Batu
berlian” yang berwarna putih mengkilap menempel didinding gua. Masih banyak
lagi stalagtit indah yang ada didalam gua, seperti “Batu payung”, “Batu
Beringin”, dan “Batu selendang putri”. Gua embultuk ini masih masuk diwilayah
perhutani dan bisa dikategorikan termasuk wisata yang sedikit ekstrem(adventure)
karena gua ini masih alami dan akses menuju ke lokasi masih sulit terutama
belum adanya infrastruktur dan fasilitas umum sebagai penunjang di tempat ini.
Lokasi guanya juga jauh dari pemukiman penduduk dengan suasana alam yang masih
liar dan minimnya fasilitas alat keselamatan. Kemungkinan bila jalur lintas
selatan selesai dibangun akan menjadikan gua embultuk sebagai tujuan wisata
karena kemudahan akses menuju ke tempat ini. Ke depan dinas pariwisata akan
mengembangkan wisata ini dengan memberikan pelatihan untuk tenaga kerja
dilokasi wisata dan akan memberdayakan masyarakat sekitar untuk membentuk
kelompok sadar wisata. Dengan pembentukan kelompok sadar wisata ini diharapkan
nantinya masyarakat bisa mandiri mengelola tempat wisata ini. Untuk menarik
minat para pengunjung akan dilakukan promosi dengan menggelar event lomba
fotografi dengan tema keindahan stalagtit dan stalagmit dalam gua embultuk.
Bagi anda yang suka berwisata adventure bisa mencoba mengunjungi gua embultuk
ini *)
Artikel terkait :
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda, terima kasih