Taman Nasional Baluran |
Episode perjalanan kali ini masih
berada di kabupaten Situbondo, setelah sebelumnya menyaksikan event parade busana (BSC) “Best Situbondo Carnival”. Dari kota Situbondo sisca akan mengajak
kalian menuju mengunjungi Taman Nasional Baluran ( Baluran National Park ) yang
terletak di kecamatan Banyuputih, Situbondo perbatasan kecamatan wongsorejo,
Banyuwangi. Gerbang masuk ke taman Baluran ini persis di tepi jalan raya
Situbondo – Banyuwangi, sehingga mudah dijangkau menggunakan kendaraan umum bis
dari sebesar 25.000 Ha berdasar SK Menteri
Kehutanan tahun 1997 dan dibagi menjadi beberapa zona berdasarkan SK Dirjen PKA
tahun 1999, yang terdiri dari : Zona Inti seluas 12.000 Ha, Zona rimba 5.537 Ha
(perariran 1.063 Ha dan daratan 4.574 Ha), Zona pemanfaatan intensif seluas 800
Ha , Zona pemanfaatan khusus seluas 5.780 Ha dan Zona rehabilitasi seluas 783
Ha. Di Taman Nasional Baluran ini terdapat berbagai macam tumbuhan yang
diantaranya merupakan tumbuhan asli yang khas dan mampu beradaptasi dalam kondisi
kering, seperti : Widoro bukol, Mimba, Pilang. Sedang tumbuhan lainnya seperti
: asam jawa, gadung, kemiri, gebang, api-api, Salam dan kepuh. Di Taman
Nasional Baluran ini juga terdapat
beberapa satwa khas seperti Banteng, Kerbau, Ajag, Kijang, Rusa, Macan
tutul, Kancil, monyet dan Kucing bakau dengan Banteng menjadi maskot atau
sebagai ciri khas dari taman nasional ini. Selain itu, juga terdapat jenis
burung langka yang hidup didalamnya seperti: Layang-layang api, tuwuk asia,
burung merak, ayam hutan merah, kangkareng, rangkong dan bangau tongtong. Situbondo sekitar 1 jam perjalanan. Taman ini buka mulai jam 7 pagi hingga
4 sore untuk kunjungan dan untuk menginap di tempat ini sebelumnya harus
melakukan reservasi dahulu. Tiket masuk taman ini relatif murah hanya 15 ribu
untuk wisatawan domestik. Nama Taman Baluran ini diambil dari nama gunung yang
berada di dalam taman ini. Taman Nasional ini terdiri dari savana, hutan
mangrove/bakau, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa
dan hutan yang selalu hijau sepanjang musim. Sebagian besar kawasan ini
Rusa savana bekol |
snorkling di pantai bama |
Baluran ditetapkan menjadi Taman Nasional dengan luas
Sebelum perjalanan menuju savana,
kami mampir dulu untuk melihat peninggalan bersejarah yaitu gua jepang yang berada
ditengah-tengah hutan. Sejarahnya, konon saat masa peperangan antara tentara
jepang dangan indonesia, banyak tentara indonesia yang gugur di dalam gua dan
jasadnya berserakan didalamnya. Dalam gua itu terdapat dua ruangan
masing-masing di utara dan selatan dengan luas 12 m persegi tiap ruangan.
Menurut cerita dari warga yang tinggal tidak jauh dari gua yaitu di dusun
batangan, kecamatan banyuputih, mereka sering mengalami kejadian mistis yang
aneh saat berada disekitar gua, kerap terdengar suara-suara aneh yang gaduh.
Hutan ini juga terdapat sebuah tebing curam yang terkenal angker bernama curah
tangis terletak antara dusun batangan dan bajulmati yang sering memakan korban
para pelintas jalur tengkorak hutan baluran ini. Konon cerita mistis curah
tangis ini berasal dari kisah tragis seorang gadis cantik bernama dewi taroro
yang dianiaya oleh kekasihnya lalu dilemparkan ke dalam jurang di curah tangis
ini. Saat warga batangan dan bajulmati
turun ke dasar jurang untuk mengevakuasi jasad si gadis terjadi peristiwa aneh yaitu
jasad si gadis tidak ditemukan atau hilang beserta bekas-bekasnya, seperti
tidak ada kejadian apa-apa. Itulah mengapa setiap kejadian kecelakaan di jalur
tengkorak situbondo-banyuwangi ini selalu dihubungkan sebagai wujud tumbal dari
si gadis. Menurut warga sekitar, sering terdengar suara tangisan atau hal-hal
ganjil lainnya yang kerap menjadikan pertanda akan adanya sebuah petaka yang
akan terjadi. Ada kalanya jalan itu kelihatan lurus padahal berbelok atau
bahkan tiba-tiba ada seorang perempuan yang menyeberang jalan yang membuat para
pengendara kaget dan terjadi kecelakaan, sebaiknya berhati-hati bila melewati
jalur ini. Di taman nasinal baluran ini juga terdapat beberapa makam seperti
makam nyai fatimah yang di keramatkan oleh masyarakat sekitar dan banyak di
kunjungi orang-orang yang ingin mencari berkah, makam mbah cungkring, berkaitan
dengan asal-usul pemilik kerbau-kerbau di baluran ini yang oleh masyarakat
dusun cungkring dikeramatkan sebagai orang sakti dan yang terakhir adalah makam
putra maulana malik ibrahim ( wali songo , keberadaan makam ini berkaitan
dengan misi penyebaran agama islam di wilayah jawa, akan tetapi tidak ada yang
tau siapa nama putra maulana malik ibrahim ini.
Lokasi pertama yang kami kunjungi
adalah “Savana bekol” , sekitar 12 Km dari pos masuk baluran, di sini terdapat
tempat penginapan dengan pemandangan savana yang luas yang hijau pada musim
penghujan dan kekuningan pada musim kemarau, serasa seperti di padang gurun afrika.
Di tempat ini juga terdapat menara pandang anda bisa melakukan “bird watching”
melihat burung-burung dengan bantuan binokuler seperti elang jawa, merak, ayam
hutan dan lain-lain. Pada musim kawin antara bulan oktober – nopember anda bisa
menyaksikan atraksi tarian burung merak dan
gerombolan rusa, banteng dan kehidupan hewan di malam hari “ Night
watching” dan juga di tempat ini bisa melakukan “jungle tracking”. Berjalan ke
arah timur, 3 Km dari savana bekol terdapat pantai dengan pasir putih dan hutan mangrove (bakau)
yang merupakan habitat beraneka ragam jenis burung dan kera, yaitu pantai bama.
Di tempat ini juga terdapat pesangrahan atau tempat penginapan dan camping
ground yang cukup nyaman, tempat berjemur dan berenang di pantai juga naik kano.
Bagi anda penggemar snorkling atau menyelam bisa melihat keindahan terumbu
karang yang indah dan alami dengan aneka ikan. Pada bulan juli – agustus anda
bisa menyaksikan atraksi perkelahian rusa jantan dan kawanan kera ekor abu-abu
memancing kepiting atau rajungan dengan ekornya pada saat air laut surut.
Jangan lupa bangun pagi ya..untuk menyaksikan keindahan matahari terbit dari
pantai ini. Tidak jauh dari pantai bama,
terdapat sumber mata air, yaitu mata air manting. Mata air ini dipercaya oleh
masyarakat sekitar dapat membuat awet muda bagi siapa saja yang membasuh
mukanya dengan air dari mata air ini. Meski dekat dengan pantai, air di mata
air ini berasa tawar dan dipercaya juga sebagai tempat berwudhunya mbah
cungkring seorang tokoh sakti dari desa cungkring-Banyuwangi. Di sekitar tempat
ini juga terdapat beberapa pantai yang indah dengan pasir putih, terumbu karang
dan hutan mangrove yang masih alami
seperti pantai balanan, pantai bilik dan pantai sijile akan tetapi belum banyak
aktifitas di pantai-pantai ini karena sulitnya akses menuju kesana, pada musim
kemarau bisa menggunakan motor dan pada
musim penghujan menggunakan kano. Pengunjung bisa melakukan pendakian ke gunung
baluran dengan ketinggian sekitar 1240 dpl dengan kaldera sepanjang 600 m di
puncaknya ditemani dengan petugas taman. Di Gunung ini juga terdapat sumber
mata air kacip yang tidak pernah kering sepanjang tahun yang merupakan tempat
habitatnya macan tutul. Benar-benar sebuah petualangan yang mengagumkan serasa seperti di padang gurun afrika...*)
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda, terima kasih