Keindahan Wisata alam Bawah Air di Gili Noko Bawean



pulau gili noko bawean
terumbu karang gili noko

Gresik – Penerbangan perdana menuju pulau Bawean dari bandara Juanda Surabaya telah mulai dibuka sejak 28 Januari 2016 lalu dengan menggunakan pesawat twin otter (12 penumpang) mendarat di lapangan terbang perintis Harun Tohir di Bawean dengan waktu tempuh selama kurang lebih 48 menit dari Surabaya. Selama perjalanan disuguhi keindahan alam pulau Bawean yang begitu elok dengan pantai yang jernih kebiruan dan hamparan sawah yang hijau. Lapangan terbang perintis Harun Tohir dibangun sejak tahun 2005 dengan luas 68 Ha yang lokasinya terletak di desa Tanjungori, Kecamatan Tambak dan telah di uji coba sejak September 2015 dengan penyempurnaan berbagai fasilitas seperti X-ray cabin dan walkthrough, NDB ( non directional beacon ) dengan panjang landasan pacu 1000 meter yang rencananya akan diperpanjang lagi 400 – 500 meter agar bisa didarati pesawat jenis ATR dengan 42 penumpang. Untuk jadwal penerbangan sementara 2 kali dalam seminggu yaitu selasa dan kamis. Dengan dibukanya jalur penerbangan menuju pulau Bawean ini akan meningkatkan potensi pariwisata di Bawean, alternatif baru selain jalur laut menggunakan kapal dari pelabuhan Gresik. Salah satu potensi wisata yang bakalan menjadi terkenal adalah keindahan biota alam bawah laut yang berada di Gili Noko masuk wilayah desa Sidogedungbatu, kecamatan Sangkapura sebelah utara pulau Bawean. Di tempat ini wisatawan bisa melakukan snorkeling menikmati keindahan terumbu karang dan aneka biota laut dengan kedalaman 2 – 5 meter yang terlihat jelas dari permukaan. Bagi wisatawan yang ingin melakukan snorkeling tidak perlu repot membawa peralatan sendiri karena di tempat ini terdapat persewaan peralatan snorkeling termasuk sepatu menyelam dengan tarif 75 Ribu. Biasanya aktivitas snorkeling di Gili Noko ini dimulai pagi hari hingga menjelang senja dengan perjalanan 30 menit dari Bawean menggunakan perahu motor. Pemandangan alam laut di tempat ini masih alami dengan berbagai macam terumbu karang seperti jenis Salvador coral, Gorgonian coral, Acropora dan Sea fan. Terlihat juga berbagai jenis ikan yang berlalu lalang di antara terumbu karang salah satunya adalah Clown fish atau ikan badut yang sesekali terlihat bermain-main di sekitar Anemone atau tumbuhan laut yang menggoda para penyelam untuk mengabadikan gambarnya. Cahaya matahari yang masuk sangat terang dengan kedalaman hanya 2 – 5 meter jadi tidak perlu menggunakan scuba diving. Aktivitas snorkeling ini tidak hanya di Gili Noko, konon di kecamatan Tambak, terdapat pulau yang bernama pulau Cina yang disebut-sebut masih alami dan tidak perpenghuni ini  mempunyai alam bawah laut yang tidak kalah indahnya dengan Gili Noko. Namun sayang, kendala utama menuju pulau-pulau di sekitar Bawean ini adalah minimnya sarana transportasi yang hanya dari jalur laut tergantung juga dari cuaca. Bila ombak lagi tinggi (bulan-bulan tertentu) kapal-kapal penumpang ini berhenti beroperasi kadang sampai seminggu. Kedepan pemerintah kabupaten Gresik melalui dinas pariwisata akan mengembangkan pariwisata yang ada di Bawean dengan menambah berbagai fasilitas seperti tempat kuliner, penginapan dan sarana transportasi yang saat ini masih minim. Melihat antusias masyarakat dan dari jumlah pengunjung yang terus meningkat tiap tahunnya tentu akan membawa nilai positif bagi peningkatan perekonomian masyarakat di Bawean. Mari berkunjung ke Bawean ...*)



Artikel lain :


1 comment:

  1. trims sudah berkunjung ke pulau kami, syaring pengalaman dengan kami beritabawean.com untuk pegembangan wisata pulau kami

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan komentar anda, terima kasih