Banyuwangi – Kabupaten di ujung timur propinsi
Jawa Timur ini memang sangat maju pariwisatanya, berkat kreatifitas dan
terobosan dari pemerintah daerah bersama masyarakat dan berbagai elemen pendukung
seperti agen-agen wisata juga dengan dukungan media menjadikan pariwisata di
Banyuwangi menjadi cukup terkenal di Indonesia bahkan hingga ke mancanegara,
termasuk beberapa event internasional pernah diselenggarakan di Banyuwangi
seperti event sepeda Tour de Ijen, Java Jass di Kawah Ijen, Lomba kite surfing
atau selancar layang di pulau Tabuhan dan event selancar level internasional di
pantai Pulau Merah dan pantai Plengkung. Event lain yang cukup menarik minat
wisatawan lokal dan mancanegara adalah diselenggarakannya event tahunan seperti
parade busana Banyuwangi Ethno Carnival dan Festival Durian Merah. Pertumbuhan
pariwisata di Banyuwangi cukup baik dan beragam, baik itu wisata lokal yang
melibatkan masyarakat seperti wisata petik buah naga, wisata adat osing di desa Kemiren disamping wisata-wisata alam yang sudah ada seperti teluk biru, teluk hijau, pantai sukamade, pantai rajegwesi, air terjun dan taman nasional alas purwo. Kini telah muncul ide-ide baru untuk mengembangkan sebuah wisata yang
berbeda, unik dan menarik, salah satunya wisata selfie yang ada di hutan pinus
Songgon. Kawasan hutan milik perhutani ini, telah disulap menjadi tempat wisata
yang cukup menarik untuk berakhir pekan bersama teman ataupun keluarga. Hutan
pinus Songgon menawarkan udara yang sejuk karena berada di dataran tinggi
lereng Gunung Raung yang di tengah area hutan pinus tersebut terdapat aliran
sungai yang jernih dan cukup deras yang dimanfaatkan untuk wisata tubbing. Hal
yang lebih unik lagi adalah hutan pinus
Songgon ini menyediakan tempat-tempat
menarik sebagai spot selfie yang banyak digemari dan lagi ramai di media sosial
sejak oktober 2016. Hutan pinus ini tepatnya terletak di desa Sumberbulu,
kecamatan Songgon, kabupaten Banyuwangi. Sayangnya, untuk menuju ke lokasi
belum ada transportasi umum, tapi tidak perlu kuatir lokasi hutan ini terletak
di pinggir jalan raya yang jalannya sudah beraspal mulus. Ada dua cara untuk
menuju ke lokasi hutan pinus Songgon, pertama dari kota Banyuwangi menuju ke
arah Rogojampi kurang lebih sekitar 14 Km, setelah bertemu kantor telkom
Rogojampi terdapat pertigaan, ambil belok kanan, lalu ikuti jalan menuju arah
Songgon sekitar 14 Km, hingga sampai di pasar Songgon lalu akan bertemu
percabangan jalan ambil yang ke arah kiri menuju Sragi/Genteng, setelah
melewati kantor pos Songgon akan bertemu percabangan jalan lagi, ambil ke arah
kiri menuju hutan pinus Songgon. Jalur ini cukup banyak percabangan jadi anda
bisa bertanya pada masyarakat setempat agar tidak salah arah. Kedua, adalah
jalur selatan dari Kabupaten Jember, menuju terminal lama (pasar genteng kulon)
kecamatan Genteng, kemudian ambil jalur menuju pasar Gendoh. Jalur dari Genteng
ini cukup banyak juga percabangannya jadi anda bisa memanfaatkan masyarakat
sekitar untuk bertanya bila kuatir tersesat. Dari kecamatan Genteng, masih
sekitar 24 Km menuju lokasi, melewati jalan Gajah mada arah Genteng wetan,
hingga sampai di pertigaan jl. Hasanudin belok ke kiri ke jalan Hasyim Asyari
sampai ke pasar hewan di jalan Temuguruh dan terus hingga sampai ke pasar
Gendoh, selanjutnya belok ke kiri, melalui jalan Aruji Karta Winata dan mulai
dari sini banyak belokan lebih baik bertanya pada penduduk setempat jalan
menuju ke Songgon, setelah sampai di pasar Songgon ikuti petunjuk seperti rute
pertama.
Pada awalnya, lokasi wisata ini adalah hamparan hutan pinus yang
dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk bercocok tanam secara tumpang sari, yaitu
menanam cabe, jahe, jagung diantara pohon2 pinus yang masih muda. Setelah
pohon-pohon pinus ini besar, sudah tidak bisa digunakan tumpang sari dan hanya
diambil produksi getah dari batang pohon pinusnya. Akhirnya munculah ide untuk
mengembangkan lokasi ini sebagai tempat wisata dimana pada tengah hutan pinus
ini terdapat sungai yang telah dimanfaatkan sebelumnya untuk wisata tubing,
jadi akan dibuat dalam satu paket wisata. Alih fungsi hutan untuk wisata ini
juga berjalan dengan baik tanpa mengganggu fungsi kelestarian hutan yaitu dari
97 Ha yang dimanfaatkan untuk area wisata hanya sekitar 7 Ha saja. Lokasi hutan
pinus yang berada di dataran tinggi lereng gunung Raung menjadikan tempat
wisata ini menjadi lebih istimewa dengan udara sejuk, tenang dan menyegarkan,
yang membuat para pengunjung betah berlama-lama di tempat ini. Adanya aliran
sungai Badeng yang memiliki aliran deras dan jernih yang berada di lokasi
menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk turun ke bawah mendekati
area sungai yang disana terdapat jembatan gantung yang membentang di atas
sungai yang menjadi spot selfie yang banyak di minati para pengunjung, untuk
berfoto di atas jembatan. Untuk menambah nilai plus dari wisata ini, yaitu
sebagai wisata selfie, pihak pengelola menyediakan beberapa tempat untuk spot
selfie, seperti membuat rumah kayu dengan berbagai bentuk dan ukuran, memasang
lampion warna-warni di antara pohon-pohon pinus, menggantung payung-payung
merah, ayunan dan bingkai kayu yang semuanya untuk kepuasan para pengunjung
berselfie ria. Untuk melengkapi kesempurnaan tempat wisata ini, pengelola juga
menyediakan hammock, yaitu tempat tidur gantung berwarna-warni yang bisa
digunakan para pengunjung untuk bersantai dengan memasang hammock rata-rata
setinggi 1 meter dengan di ikat kedua ujungnya pada 2 pohon pinus. Fasilitas
yang disediakan oleh pengelola wisata ada yang gratis seperti bangku kayu,
ayunan, spot selfie lampion dan payung. Sedangkan yang berbayar seperti rumah
pohon, tenda camping, safari kuda dan safari jeep. Untuk tiket masuk ke wisata
ini cukup murah, hanya Rp.5000,- saja per orang sedangkan untuk parkir masih
digratiskan. Untuk urusan perut, jangan kuatir di tempat ini banyak tersedia
warung-warung penjual makanan dan minuman dengan harga yang cukup terjangkau
dengan menu seperti roti bakar hingga fried chicken. Untuk mengurangi dampak sampah, di beberapa
tempat telah disedikan tempat-tempat untuk membuang sampah jadi harap dipatuhi
agar tempat wisata ini terjaga kebersihannya.
Ke depan tempat wisata ini juga harus ditata ulang dengan menyediakan
fasilitas-fasilitas umum seperti toilet dan tempat ibadah yang memadai juga pengaturan
tempat parkir sehingga lebih rapi. Kini keindahan hutan pinus Songgon banyak di
datangi para pengunjung baik dari Banyuwangi dan luar daerah untuk sekedar
berburu spot selfie dan foto terbaik di hutan pinus ini. Hal ini terlihat dari
antrian parkir mobil yang mengular hingga ke luar area wisata sejauh 1 Km,
Bagaimana, tertarik kah anda untuk menjajalnya ? mari buktikan rasa penasaran
anda dengan berkunjung ke hutan pinus Songgon, berwisata dan berselfie ria. *)
Artikel Lain :