Pasuruan – Sebuah kota yang terletak di provinsi
Jawa Timur, berada di sebelah Tenggara dari Surabaya atau sekitar 60 Km dari
Surabaya. Kota pasuruan berada di jalur utama pantai utara yang menghubungkan
Jawa dengan Bali, dengan wilayah seluas 76,79 Km persegi dengan batas wilayah
di bagian utara selat Madura, di bagian timur berbatasan dengan Probolinggo, di
bagian selatan berbatasan dengan Malang dan di bagian barat berbatasan dengan
Sidoarjo dan Mojokerto. Selain kota dengan potensi ekonomi yang baik, Pasuruan
dengan kontur wilayahnya yang memiliki dataran tinggi berupa pegunungan,
menjadikan wilayah ini memiliki keuntungan tersendiri, selain wilayahnya subur
juga wilayah ini kaya akan potensi wisata, salah satunya wisata alam yang
banyak terdapat di dataran tinggi, yaitu wisata air terjun yang tersebar di
beberapa tempat di wilayah Pasuruan. Beberapa air terjun yang ada di kabupaten
Pasuruan yang bisa dijadikan referensi untuk berwisata, antara lain sebagai
berikut :
Air Terjun Gumandar,terletak di desa Dayurejo, kecamatan
Prigen, kabupaten Pasuruan, atau sekitar 7 Km dari desa setempat. Untuk menuju
ke lokasi, bisa mengambil rute dari Malang atau Surabaya, bila menggunakan
transportasi umum bisa menggunakan bis turun di Sukorejo, Pandaan, kemudian
dilanjutkan dengan naik ojek sampai ke sekolah alam Kaliandra dengan ongkos Rp.
15.000,- atau minta diantar sampai perbatasan hutan dengan menambah ongkos,
karena jalan dari sekolah alam menuju ke perbatasan hutan berupa jalanan makadam
dari susunan batu. Alternatif lain menuju ke tempat ini menggunakan kendaraan
gardan seperti Jeep karena medan yang dilalui cukup berat dan dari perbatasan
hutan menuju ke lokasi air terjun diperlukan ketahanan fisik yang lumayan
karena harus berjalan kaki. Air terjun Gumandar ini unik, karena tidak
mempunyai sungai yang menampung aliran dari air terjun, jadi air yang jatuh
langsung terserap masuk kedalam tanah, kemudian keluar lagi menjadi sumber air
yang keluar di sekitar pemukiman penduduk. Air terjun ini hanya bisa dilihat
saat mendekati musim penghujan, karena di musim kemarau debitnya kecil. Tidak
jauh dari lokasi air terjun Gumandar masih terdapat air terjun lain, yaitu air
terjun deleg yang letaknya sekitar 11 Km dari sekolah alam Kaliandra.
Air Terjun Sumber
Nyonya, terletak di
dusun Gunung Sari, desa Wonosari, kecamatan Tutur, kabupaten Pasuruan. Air
terjun ini terletak di areal perkebunan kopi dan letaknya tidak jauh dari
wanawisata Bukit Flora. Untuk menuju ke lokasi dari rute Surabaya/Malang menuju
ke Pandaan, sesudah kebun raya Purwodadi terdapat pertigaan, (dari arah Malang
sebelum kebun raya Purwodadi) ambil arah kiri menuju ke Nongkojajar, hingga
sampai di pertigaan tugu kecamatan Tutur, ambil ke arah kiri menuju jalan
searah dengan Agrowisata Bhakti Alam, kemudian belok kanan menuju dusun Gunung
Sari dan kendaraan dapat diparkir di rumah warga, kemudian dilanjut dengan
berjalan kaki sekitar 20 menit, setelah menyusuri sungai menuju ke arah hulu
sampailah di lokasi air terjun Sumber Nyonya. Air terjun ini sebenarnya bertingkat tapi
untuk air terjun pertama dengan ketinggian 15 meter dan yang kedua dengan
tinggi 7 meter letaknya lumayan jauh dan yang umum dikunjungi hanya air terjun
ketiga saja. Air terjun ketiga dengan tinggi 15 meter ini tergolong aman
terutama bagi pengunjung yang membawa anak-anak, karena air yang jatuh mengenai
bebatuan sehingga bagian bawahnya dangkal.
Air Terjun Coban Cemoro
Gading, terletak di
desa Ngadirejo, kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Air terjun ini berada di
wilayah nongkojajar dan merupakan air terjun tertinggi di wilayah ini. Untuk
menuju ke lokasi air terjun lumayan sulit karena letaknya cukup jauh dan
biasanya yang berkunjung ke air terjun ini kebanyakan para pecinta alam, selain
itu untuk parkir kendaraan kita harus mencari tempat penitipan sendiri di
rumah-rumah penduduk. Perjalanan dari desa terdekat menuju air terjun melalui
jalan setapak dan tidak ada tempat berhenti untuk beristirahat seperti tempat
berteduh, jadi para pengunjung bebas untuk memilih tempat beristirahat di
sepanjang jalan menuju ke air terjun. Rasa lelah dalam perjalanan menuju ke air
terjun akan terbayar setelah sampai di lokasi, terlihat sebuah air terjun yang
indah dan eksotis, dengan air yang jatuh dari atas mengenai bebatuan sehingga
di bagian bawahnya membentuk sebuah kubangan yang dangkal.
Air Terjun Coban Waru, terletak di dusun Kayukebek, desa
Wonosari, kecamatan Tutur, kabupaten Pasuruan atau sekitar 20 Km dari kecamatan
Purwodadi. Untuk menuju ke air terjun ini, dari purwodadi mengambil arah ke
nongkojajar, disana terdapat papan penunjuk wisata alam Nongkojajar, terus
setelah melewati desa Cowek, desa Dawuhansengon dan desa Gerbo, perjalanan
dilanjut menuju desa Tutur. Setelah sampai di pertigaan desa Tutur, belok ke
kanan hingga sampai di desa Nongkojajar. Perkiraan dari pertigaan desa Tutur
masih 3 Km lagi untuk sampai ke desa Nongkojajar, setelah sampai di pasar
Nongkojajar terdapat persimpangan, ambil arah sesuai dengan tanda yang ada di
batu yang bertuliskan arah ke gunung Bromo, kira-kira sekitar 1 jam perjalanan.
Coban Waru ini memiliki ketinggian 25 meter dan Coban Waru ini juga dikenal
dengan nama Coban Joyo atau Coban Wonosari. Kondisi alam di sekitar air terjun
ini masih alami, tenang dan berudara sejuk, menjadikan tempat ini cocok untuk
mengisi liburan dan menghilangkan kepenatan.
Air Terjun Coban Baung, terletak di desa Cowek, kecamatan
Purwosari, kabupaten Pasuruan. Lokasi air terjun ini cukup mudah ditemukan,
karena jalan menuju ke lokasi air terjun berada disebelah kebun raya Purwodadi.
Rutenya dari Surabaya menuju ke Purwodadi sekitar 90 menit dengan jarak tempuh
65 Km dan bila mengmbil rute dari malang
sekitar 45 menit dengan jarak tempuh 30 Km. Dari kebun raya Purwodadi,
tepat sebelum pagar pembatas, terdapat persimpangan jalan kecil dan jalan
itulah satu-satunya akses menuju ke lokasi air terjun, sekitar 4 Km dan jalan
tersebut cukup untuk dilalui mobil hingga mencapai area parkir. Dari area
parkir pengunjung harus berjalan kaki sekitar 200 meter lagi, dengan menuruni
anak tangga yang terbuat dari cor batu dan semen, dengan kemiringan yang cukup
curam sehingga lumayan menguras tenaga. Selama perjalanan menuruni tangga,
sayangnya tidak terdapat satu pun tempat pemberhentian, jadi banyak pengunjung
yang menjadikan anak tangga sebagai tempat beristirahat dan hal ini cukup
mempersulit bagi yang mau lewat jadi harap berhati-hati.
Pesona Wisata & Jendela Inspirasi:
Air Terjun Rambut Moyo, terletak di dusun Krajan, desa
Palangsari, kecamatan Puspo, kabupaten Pasuruan atau sekitar 25 Km dari pusat
kota Pasuruan atau 45 menit dari Nongkojajar. Untuk menuju ke lokasi air
terjun, sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi, karena transportasi umum hanya
sampai di Nongkojajar saja, kemudian berganti naik ojek. Untuk rute dari
Surabaya menuju ke arah Malang, hingga sampai di Nongkojajar kira-kira 1 jam
perjalanan dan rute ini rata-rata yang paling banyak digunakan oleh pengunjung,
karena jalannya lebih mudah dan lebih dekat bila dibandingkan dengan rute dari
kecamatan Puspo. Dari Nongkojajar menuju ke perkampungan terakhir untuk parkir
kendaraan kemudian perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 1 jam.
Kondisi jalan menuju ke lokasi air terjun berupa jalan setapak yang sempit yang
hanya cukup dilalui oleh satu orang saja dan jalan ini berada dilereng
pegunungan dengan beberapa bagian jalan berbatasan dengan jurang yang cukup
curam. Lokasi air terjun ini berada dibalik sebuah perbukitan dan di musim
hujan sering rawan longsor , untuk itu diharapkan pengunjung berhati-hati. Air
terjun Rambut Moyo ini masih berada dalam kawasan di pegunungan Bromo Tengger
pada ketinggian 1500 Mdpl, dengan ketinggian air terjun sekitar 40 meter dengan
telaga kecil dibagian bawahnya dan perairan yang dangkal. Nama Rambut Moyo
sendiri, konon diambil dari kondisi aliran airnya yang menyerupai rambut tipis
namun tersebar banyak. Di bagian bawah air terjun banyak terdapat batu-batu
besar yang di tumbuhi lumut tebal berwarna hijau.
Air Terjun Kakek Bodo, terletak di desa Tretes, kecamatan
Prigen, kabupaten Pasuruan. Untuk menuju ke lokasi air terjun ini cukup mudah,
karena masuk dalam area wisata di kawasan Tretes. Dari rute surabaya kira-kira
sekitar 51 Km dan dari Malang sekitar 70 Km, dengan 3 alternatif jalan masuk,
yaitu pertama melalui Candi Jawi, kedua melalui area wisata taman safari prigen
(TSI II) yang merupakan jalan masuk terdekat yang biasa di gunakan pengunjung
dan ketiga, melalui jalan di belakang Hotel surya yang merupakan jalan terjauh
dan biasanya jalan ini hanya dilalui oleh para pendaki yang akan menuju ke
Gunung Welirang dan Gunung Arjuno atau dekat dengan area perkemahan. Bila
menggunakan transportasi umum, dari Surabaya atau Malang, naik bis turun di
Pandaan kemudian dilanjutkan naik angkutan umum L300 ke Tretes, turun di pasar
buah kemudian dilanjutkan turun ke area parkir di depan hotel Tanjung, kemudian
dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 1 Km menuju ke lokasi air terjun
melalui jalan setapak yang terbuat dari cor semen dengan medan yang tidak
terlalu menanjak. Air terjun Kakek Bodo ini berada pada ketinggian 850 Mdpl dan
ketinggian air terjun hingga 40 Meter. Lokasi air terjun ini berada di lereng
gunung Welirang, yang masih termasuk dalam kawasan hutan lindung di RPH Prigen,
BKPH Lawang barat, KPH Pasuruan. Air terjun ini di beri nama kakek bodo,
diambil dari kisah seorang kakek yang di anggap bodo (bodoh), tapi saleh dan
jujur yang dulu pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga pada keluarga
Belanda. Kakek ini akhirnya meninggalkan keluarga Belanda tersebut untuk
mensucikan diri dengan bertapa dan meninggalkan masalah keduniawian dan karenan
sikapnya tersebut oleh keluarga Belanda tersebut di sebut kakeh bodo (bodoh).
Namun, berkat pertapaan sang kakek mendapatkan kesaktian yang banyak digunakan
untuk membantu masyarakat sekitar dan hingga sekarang masyarakat setempat masih
mengkeramatkan makam sang kakek yang banyak dikunjungi peziarah lokal bahkan
dari luar Pasuruan termasuk para pejabat besar. Di area air terjun ini disediakan
berbagai fasilitas, seperti tempat penginapan, tempat bermain anak, mushola,
warung-warung kecil, terdapat sebuah kolam renang dengan tiket masuk Rp.5.000,-
dan juga area perkemahan. Di area air terjun ini masih ada 3 air terjun lain
yang letaknya berdekatan dengan air terjun Kakek Bodo ini, yaitu air terjun
Alap-alap dengan ketinggian 40 meter, air terjun Putuk Truno dengan ketinggian
45 meter dan air terjun Sengguruh dengan ketinggian 30 meter.
Air Terjun Putuk Truno,
terletak di jalan
putuk truno, desa Pecalukan, kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Lokasi air
terjun ini berdekatan dengan air terjun Kakek Bodo, sekitar 400 meter yang
sama-sama berada di area wisata Tretes. Untuk menuju ke lokasi dari rute
Surabaya ke arah Pandaan sekitar 55 Km, kemudian setelah sampai di pintu masuk
utama yang berada di jalan putuk truno,
masuk hingga sampai di pos dengan kondisi jalan yang menanjak kira-kira 500
Meter dari jalan raya Pandaan – Tretes. Kemudian dari pos masuk, perjalanan
dilanjutkan dengan berjalan kaki, menuruni jalan setapak kurang lebih 300 Meter
hingga sampai di air terjun. Jalan menuju ke air terjun ini cukup mudah terbuat
dari cor batu beton yang dibuat berundak-undak dan demi keselamatan para
pengunjung di beberapa tempat dipasang papan peringatan karena daerah ini
beberapa titik rawan longsor. Air terjun Putuk Truno memiliki ketinggian
sekitar 45 Meter berada di antara lereng gunung Welirang dan gunung Arjuno.
Nama air terjun ini diambil dari sebuah kisah seorang yang bernama Joko Truno
yang bertapa di sekitar lokasi air terjun hingga menjelma menjadi seekor ular
atau putuk. Di sisi bagian kiri dari air terjun, dipinggir sebuah tebing
terdapat sebuah vihara menjadikan suasana di tempat ini berpadu antara alam dan
religi, di tambah sisi sebelah kanan adalah sebuah sungai yang tertutup oleh
rimbunan pepohonan, menjadikan suasanan lebih tenang dan menyejukan.
Air Terjun Alap-Alap, terletak di desa Pecalukan, kecamatan
Prigen, kabupaten Pasuruan, sekitar 6 Km arah selatan dari tempat perkemahan di
area air terjun kakek bodo. Jalan menuju ke lokasi berupa jalan setapak yang
licin dan rawan longsor bila dimusim hujan. Perjalanan menuju ke lokasi juga
cukup berat, naik turun tebing dan harus menembus hutan jadi perlu stamina yang
ekstra. Perjalanan dari area perkemahan diperkirakan memerlukan waktu sekitar 2
Jam, mengikuti jalan yang ada di depan mushola area perkemahan, kemudian ikuti
jalur pipa air maka sampailah ke lokasi air terjun. Nama air terjun ini diambil
dari nama burung yang biasa disebut elang jawa/ alap-alap yang banyak hidup dan
bersarang dihutan disekitar air terjun.
Artikel lain :