Probolinggo – Sebuah kabupaten yang terletak di
Propinsi Jawa Timur, yang berbatasan dengan kabupaten Lumajang, kabupaten
Malang dan kabupaten Pasuruan. Selain itu kabupaten Probolinggo juga dikenal
sebagai penghasil buah mangga dan anggur. Hal lain yang membuat kabupaten ini
cukup terkenal adalah adanya spot wisata yang cukup terkenal hingga ke
mancanegara yaitu Gunung Bromo, sebuah gunung berapi yang masih aktif dengan
ketinggian 2.329 meter diatas permukaan laut dan masuk dalam area Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru. Statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif
inilah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Struktur gunung bromo terdiri
dari lembah dan kaldera lautan pasir seluas kurang lebih mencapai 10 Km persegi
dengan sebuah kawah dengan diameter 800 meter. Gunung Bromo termasuk gunung
berapi aktif dengan sejarah letusan dengan interval yang tergolong teratur
dengan letusan terbesar terjadi pada tahun 1974. Bagi masyarakat yang tinggal
di sekitar gunung Bromo, yaitu suku Tengger, gunung Bromo atau gunung Brahma
dianggap sebagai sebuah gunung suci yang rutin setiap setahun sekali diadakan
upacara Yadnya Kasada atau kasodo yaitu sebuah acara persembahan dalam tradisi
agama Hindu yaitu berupa persembahan sesajen kepada Sang Hyang Widhi dan para
leluhur suku Tengger yang dilaksanakan setiap bulan kasada hari ke 14 dalam
penanggalan Jawa. Tradisi ini tidak lepas dari legenda asal mula suku Tengger
sendiri, yaitu kisah Rara Anteng, seorang putri dari Majapahit dan Jaka Seger,
seorang putra Brahmana,dan nama suku Tengger sendiri diambil dari gabungan nama
keduanya.
Untuk menuju ke Gunung Bromo, para wisatawan terdapat melalui
beberapa jalur alternatif, antara lain melalui pintu barat dari arah pasuruan (
Wonorejo – Warungdowo – Tosari – Wonokitri – Pananjakan – Gunung Bromo ), yaitu
melalui desa Tosari. Namun jalur ini cukup ekstrim karena untuk menuju lautan
pasir sangat curam dan tidak bisa ditempuh dengan kendaraan roda 4 biasa, harus
menggunakan jeep sewa yang disediakan oleh pengelola wisata, namun banyak juga
yang memilih dengan berjalan kaki untuk menuju ke lokasi. Jalur lain adalah
melalui pintu utara yaitu sebelum Probolinggo, masuk dari Tongas menuju ke desa
cemoro lawang ( Tongas – Lumbang – Sukapura – Ngadisari – Cemoro lawang –
Gunung Bromo ) atau bila anda dari kota Probolinggo dari Terminal ( Ketapang –
Patalan – Sukapura – Ngadisari – Cemoro lawang – Gunung Bromo ). Jalur ini
relatif cukup mudah dan tidak berat karena untuk menuju lautan pasir tidaklah
curam sehingga menggunakan sepeda motor pun bisa. Namun bagi para wisatawan
yang ingin berburu momen foto yang indah, disarankan melewati pintu barat. Dari
puncak pananjakan, para wisatawan bisa menyaksikan momen sun rise atau matahari
terbit dan mengabadikan berbagai pemandangan yang indah dan rata-rata foto-foto
keindahan gunung Bromo banyak diambil dari puncak Pananjakan ini. Jalur
terakhir yang bisa dilalui adalah dari pintu selatan, yaitu melalui kabupaten
Malang ( Tumpang – Gubuk Klakah – Jemplang – Penanjakan – Gunung Bromo ). Jalur
ini sangat cocok bagi anda yang berjiwa petualang karena jalur ini sangat
jarang dilewati wisatawan. Dari kota Malang, menuju ke Tumpang kemudian ke
Pronojiwo kemudian melewati sebuah cagar alam hingga bertemu sebuah pertigaan
Jemplang, yang arah selatan menuju ke Ranu pane Gunung Semeru dan yang ke arah
utara memasuki lautan pasir yang persis terletak di punggung sisi selatan
gunung Bromo. Dari pertigaan Jemplang perjalanan di mulai dengan menuruni
perbukitan hingga mencapai sebuah padang rumput yang kemudian berganti menjadi
lautan pasir. Perjalanan melalui jalur ini perlu waktu sekitar 3 jam karena
harus mengitari lautan pasir gunung Bromo. Jalur ini tidaklah terlalu curam dan
dapat dilalui sepeda motor, namun diperlukan jiwa petualang karena cukup sepi
tidak ada tempat persinggahan dan rumah penduduk, tapi jalur ini mempunyai
keunikan sendiri sebagai jalur yang menyajikan sesuatu yang khas dari gunung
Bromo yaitu adanya sebuah hamparan savana yang luas dan indah yang ditumbuhi
rumput dan bunga. Namun perlu diperhatikan, tidak disarankan melalui jalur ini
pada malam hari atau saat kondisi berkabut, karena jalurnya tidak akan
kelihatan. Jalur alternatif lain adalah dari arah Lumajang yaitu melewati
Senduro – Bumo – Ranu Pane – Gunung Bromo.
Berikut adalah beberapa tips bagi anda yang akan berkunjung
ke Gunung Bromo, antara lain:
1.
Pastikan
transportasi yang akan digunakan siap dan aman karena medan yang akan dilalui
cukup ekstrem dengan tanjakan dan turunan yang cukup tajam dan jalan yang sempit.
Bagi anda yang menggunakan bis rombongan dengan kapasitas 55 orang hanya bisa
melalui pintu utara atau lewat Probolinggo dan itu pun hanya bisa sampai di
desa Cemara Lawang, Sukapura, kemudian berganti kendaraan yang lebih kecil,
seperti jeep sewa dan lain-lain.
2.
Persiapkan
pakaian atau jaket hangat, kaos tangan, sepatu, masker dan lain-lain menginggat
udara di gunung Bromo sangat dingin terutama yang melewati jalur dari pintu barat
menuju Pananjakan dan di siang hari banyak debu terutama yang melewati jalur
dari pintu utara.
3.
Persiapkan
jas hujan bila anda berkunjung ke Gunung Bromo di waktu musim hujan dan siapkan
juga obat-obatan pribadi.
4.
Untuk
mendapatkan view yang bagus, sebaiknya berkunjung saat musim kemarau yaitu
sekitar bulan Mei sampai Oktober
5.
Saat
melalui lautan pasir di malam hari, di sana di pasang patok-patok dari beton
yang bisa dijadikan pedoman menuju ke arah Pura yang ada di tengah arah menuju
ke tangga naik ke puncak, bila anda ragu-ragu gunakan pemandu.
6.
Harap
berhati-hati ketika menaiki tangga dan siapkan stamina, patuhi segala peraturan
demi keselamatan anda sendiri.
Gunung Bromo mempunyai banyak daya tarik bagi wisatawan
selain mereka bisa berburu mengabadikan pemandangan yang indah, mereka bisa
berwisata sambil melihat sebuah corak budaya yang khas dari masyarakatnya yang
religius yaitu upacara kasada yang dilaksanakan setahun sekali dan sangat
diminati para wisatawan, saat itu area sekitar Gunung Bromo cukup ramai bahkan
tempat-tempat penginapan juga penuh. Daya tarik lainnya, para wisatawan sering
mengunakan area lautan pasir sebagai tempat komunitas motor trail untuk
berpetualang menyusuri lautan pasir dan melihat keindahan Gunung Bromo dari
sisi lain, beberapa juga menggunakan kuda atau sewa jeep. Beberapa event
internasional juga pernah diselenggarakan di tempat ini seperti Java Jass Bromo
dan event sepeda tour de Bromo.
Artikel lain :