Jember – Setiap daerah pasti memiliki ciri
khas sendiri-sendiri baik dari wisatanya, seni budayanya ataupun bahasanya.
Salah satu bagian ciri khas itu adalah batik. Batik sudah banyak dikenal
diberbagai kalangan dan telah ada sejak zaman dahulu yang diwariskan secara
turun-temurun. Beberapa yang sudah sangat populer seperti batik Solo, batik
Madura, Batik Pekalongan memiliki suatu ciri tersendiri yang khas dari corak
dan warnanya. Seperti halnya batik-batik yang sudah populer itu, kini kota
Jember pun juga ingin menampilkan batik tulisnya yang khas dengan corak dan
warna yang berbeda tidak kalah dengan batik dari daerah lain. Saat ini, dunia
fashion memang lagi berkembang dan beragam model sampai motif banyak tercipta
tak terkecuali dengan motif batik. Motif batik kreasi baru banyak bermunculan
dari ide kretif para seniman batik dan daerah-daerah yang dahulu bukan menjadi
sentra batik kini berlomba-lomba membuat ide kretif desain motif batik baru
yang identik dengan wilayah masing-masing. Sejarah batik di Jember sendiri
sebenarnya sudah ada sejak zaman Belanda atau saat batik van zuylen populer di
Eropa. Awal mulainya tidak jelas, namun sejak tahun 2010 batik tulis khas
Jember ini mulai diangkat lagi melalui sebuah produsen batik Rolla, yang
terletak di Jalan Mawar, kecamatan Patrang dan menjadi salah satu sentra batik
tulis di Jember bersama sentra batik tulis desa sumberpakem, kecamatan
Sumberjambe. Motif batik Jember mempunyai ciri khas tersendiri yang identik
dengan wilayah Jember, salah satunya adalah motif daun tembakau. Ide motif ini
didasakan karena wilayah Jember adalah salah satu sentra penghasil tembakau
terbaik di Indonesia. Jember yang terkenal sebagai produsen tembakau atau yang
biasa di sebut “daun emas” terbesar di Indonesia, jadi tidak heran ada seniman
yang punya ide kreatif mengabadikannya menjadi motif batik, yang digoreskan
diatas selembar kain menggunakan canting hingga membentuk pola yang beraturan,
namun konsepnya masih bebas-kotemporer, sehingga masih memiliki ciri khas
tersendiri sebagai gambaran culture atau budaya masyarakat khas Jember. Seperti yang dikembangkan salah satu produsen
batik Rolla, batik buatan mereka tidak lagi mengikuti tata aturan motif batik
seperti batik solo, batik jogja, batik pekalongan dan batik madura namun lebih
mengarah pada motif bebas kotemporer. Para pengrajin di sentra batik kecamatan
Sumberjambe telah menggunakan motif daun tembakau ini secara turun-temurun
mulai dari ukuran kecil hingga besar dan selalu menjadi komponen utama dalam
membuat berbagai macam motif batik sehingga melahirkan motif-motif batik
kombinasi yang baru yang bertujuan untuk memenuhi selera pasar yang makin
bervariatif dan sesuai minat pembeli. Para pengrajin batik tulis di kecamatan
Sumberjambe sendiri sebagaian besar adalah para perempuan yang juga bekerja
sampingan sebagai buruh tani.
Motif yang telah dihasilkan oleh para pengrajin ini sudah lebih dari 33 macam motif batik tulis dan dulu pernah dibantu pemasarannya melalui Dinas Koperasi dan usaha kecil menengah dengan mengadakan pameran salah satunya melalui media jejaring sosial dimana waktu itu 7 motif batik diantaranya didesain sendiri oleh Ibu Sri Wahyuni yang merupakan istri dari bupati Jember saat itu. Saat ini masyarakat diluar Jember mungkin belum begitu mengenal batik Jember karena masih kalah populer dengan batik solo, batik jogja, batik pekalongan dan batik madura, tetapi setelah melalui berbagai inovasi dalam pembuatan motifnya, salah satunya dengan kombinasi, yaitu menambahkan motif lain seperti buah coklat, biji kopi dan buah naga yang juga menjadi ciri khas Jember. Itulah yang mendasari produsen batik seperti Rolla untuk terus berkreasi menciptakan motif-motif kombinasi baru yang banyak disukai pasaran dan mereka juga bercita-cita untuk membangun kampung batik di kecamatan Patrang sebagai sentra pengrajin batik sekaligus sebagai tempat edukasi yang kedepannya akan menjadikan Jember sebagai kota batik tulis terbesar di Jawa Timur. Harga kain-kain batik buatan para pengrajin batik di Jember ini juga tidak mahal dan relatif terjangkau, seperti batik cap dengan bahan kain katun dijual seharga Rp.65.000,- hingga Rp.80.000,- per potong. Sedangkan batik tulis dengan kain katun dijual dengan harga Rp.85.000,- hingga Rp.150.000,- per potong dan yang menggunakan bahan kain sutra dijual Rp.300.000,- per potong. Harga ini masih tergolong murah bila dibandingkan dengan harga kain batik dari daerah lain seperti Solo, Yogyakarta dan Pekalongan. Kedepan, batik tulis Jember ini akan semakin bersinar, ini terlihat dari banyaknya pesanan pada para pengrajin baik dari masyarakat Jember sendiri yang biasanya digunakan untuk seragam sekolah, seragam instansi pemerintah dan swasta, juga berbagai pesanan dari luar Jember untuk bisnis dan lain-lain. Untuk meningkatkan mutu produksi batik ini, dinas perindustrian perdagangan dan penanaman modal Jember telah bekerja sama dengan para pengrajin untuk memberikan pelatihan-pelatihan khususnya bagi pemula dan pemberian bantuan permodalan, sehingga hasil produksi batik ini lebih kreatif, inovatif dan laku dipasaran baik lokal dan nasional, lebih lagi pasar internasional. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengenalkan batik tulis khas Jember ini, salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan beberapa toko kerajinan dari Amerika, Belanda, Jerman, Australia dan India selain mengenalkan langsung melalui berbagai event pameran seni budaya dan menggelar ajang promosi fashion kontes bertema duta batik jember. Kadang beberapa negara juga mengirimkan motif dari mereka sendiri untuk dibuatkan batik sesuai pesanan. Dengan kerjasama seperti ini para pengrajin batik di Jember akan semakin bertambah wawasan akan minat desain motif/corak batik yang disukai masing-masing negara dan kedepannya para pengrajin batik bisa terus eksis berkarya. Bagi anda yang sedang berkunjung ke Jember dan tertarik dengan seni batik bisa mengunjungi sentra batik di desa Sumberpakem, kecamatan Sumberjambe atau sentra batik dan galeri Rolla di Jalan Mawar, kecamatan Patrang untuk melihat dan belajar seni membatik atau sekedar mencari oleh-oleh khas kota Jember. *)
Artikel lain :
Apakah ada akun media sosial yang bisa dihubungi?
ReplyDelete