Wisata Telaga dan Waduk di Magetan



Magetan – mengunjungi kota kecil paling barat propinsi Jawa Timur ini tentu tidaklah lengkap tanpa berwisata di tempat wisata andalan kota Magetan ini, yaitu Telaga Sarangan yang berada di lereng sebelah timur Gunung Lawu. Pada edisi jalan-jalan di kota Magetan sebelumnya, kita sudah mengunjungi wanawisata Mojosemi Forestpark dan melihat potensi wisata air terjun yang ada di lereng sebelah timur Gunung Lawu, kali ini kita akan melihat wisata air yang ada di wilayah kabupaten Magetan, termasuk diantaranya Telaga Sarangan dan beberapa lainya, sebagai berikut :

wahana air speedboat di telaga sarangan
tempat bersantai di tepi telaga saranganTelaga Sarangan, terletak di lereng sebelah timur dari Gunung Lawu pada ketinggian 1200 MDpl dan secara administratif masuk desa Sarangan, kecamatan Plaosan, kabupaten Magetan. Dahulu telaga ini bernama telaga pasir yang diambil dari cerita terbentuknya telaga ini yang konon berasal dari kisah sepasang suami istri bernama Kyai pasir dan Nyi pasir yang dahulu tinggal di lereng sebelah timur Gunung Lawu ini. Sepasang suami istri ini tinggal disebuah pondok kayu yang sangat sederhana dan sehari-hari mereka berkebun di kawasan hutan tidak jauh dari pondoknya. Pada suatu hari, saat Kyai pasir hendak memperluas kebunya dengan memotong pohon-pohon disekitar kebunnya, tiba-tiba dia menemukan sebuah telur yang tidak tau itu telur binatang apa dan kemudian telur tersebut dibawa pulang kerumah. Sampai dirumah dia menemui istrinya Nyai pasir dan menceritakan penemuan telur tersebut dan kemudian telur tersebut di rebus oleh Nyai pasir dan setelah matang, telur tersebut dibagi dua, separuh di makan Kyai pasir dan separuh di makan istrinya. Setelah selesai memakan telur, Kyai pasir bermaksud kembali ke kebun untuk melanjutkan pekerjaannya, tidak berapa lama setelah sampai dikebun, Kyai pasir merasakan hal aneh pada seluruh badannya yang terasa panas, gatal dan sakit-sakit. Setelah menahan sakit beberapa waktu, rebahlah Kyai pasir ke tanah karena tidak kuat menahan rasa sakit tersebut dan tiba2 secara ajaib badan Kyai pasir berubah menjadi seekor ular naga yang besar dan mengerikan, yang terus berguling-guling di tanah berusaha menghilangkan rasa sakit di badannya. Hal serupa juga terjadi dengan Istrinya Nyai pasir, setelah merasakan sakit dibadanya, bermaksud menuju kebun mencari suaminya dan terkejut setelah sampai dikebun melihat seekor ular naga besar yang berguling-guling dan tidak lama kemudian Nyi pasir juga rebah dan berubah menjadi ular naga besar dan berguling-guling. Akibat ulah 2 ekor naga yang berguling-guling di tanah tersebut, berubahlah tanah itu menjadi sebuah cekungan yang lama kelamaan menjadi semakin luas dan dalam kemudian munculah mata air persis di tengah cekungan tersebut dan jadilah sebuah Telaga. Telaga Sarangan mempunyai luas hampir 30 Ha dengan kedalaman mencapai 28 meter dengan sebuah pulau kecil di tengahnya. Untuk menuju ke lokasi wisata Telaga Sarangan, dari kota Magetan menempuh perjalanan sekitar 20 Km dengan kondisi jalan beraspal halus, yang bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi dan umum. Sepanjang perjalanan menuju ke telaga Sarangan dikanan kiri jalan banyak terdapat kebun-kebun sayur dan kebun strawbery dengan udara yang sejuk khas pegunungan, sekitar 15 – 20 derajat celcius. Sebelum masuk ke area wisata pengunjung dikenakan tiket masuk Rp.8.000,- per orang dan di hari-hari biasa pengunjung bisa membawa masuk kendaraannya dan parkir di sekitar telaga. Namun di hari-hari libur terutama libur nasional, kendaraan harus diparkir di luar area telaga, kemudian berjalan kaki sekitar 100 – 200 meter ke telaga. Wisata telaga Sarangan ini banyak menawarkan beberapa paket wisata, berbagai macam kuliner dan oleh-oleh khas dari Magetan. Beberapa paket wisata tersebut antara lain pengunjung bisa berkuda mengelilingi telaga dengan tarif sewa Rp.60.000,- untuk satu kali keliling, untuk anda yang belum mahir berkuda bisa didampingi oleh pemilik kuda. Pengunjung pun bisa mencoba wahana air seperti speedboat, perahu kayuh dan memancing, untuk speetboad tarif sewanya Rp. 60.000,- untuk 2 kali putaran mengelilingi telaga dan Rp.100.000,- untuk 3 kali putaran sedangkan untuk perahu kayuh Rp.15.000,-. Untuk urusan perut jangan kuatir, disekitar lokasi banyak tempat kuliner seperti sate kelinci, bakso, jagung bakar dan lain-lain. Bagi pengunjung yang berminat untuk bermalam di sekitar telaga banyak terdapat hotel-hotel dengan tarif bervariasi sesuai dengan fasilitas pelayanannya.

view telaga wahyu magetan
Telaga Wahyu, terletak di desa duwet, kecamatan Plaosan, kabupaten Magetan sekitar 2 Km sebelum telaga Sarangan. Lokasi wisata ini berada persis di pinggir jalan raya menuju ke Sarangan yang dahulu telaga ini dikenal dengan nama telaga Wurung, yang diambil dari mitos bila sepasang kekasih berpacaran di telaga ini maka tidak lama kemudian akan putus atau tidak jadi, dalam bahasa Jawa “wurung”. Namun, ini hanyalah sebuah mitos belaka, kenyataanya telaga ini juga semakin ramai pengunjung tapi tidak seramai telaga Sarangan karena mungkin sebagian orang masih percaya dengan mitos itu atau karena kurangnya pengenalan dan minimnya fasilitas yang ada di telaga ini. Untuk menjadikan telaga ini menjadi destinasi wisata, kemudian pemerintah kabupaten Magetan merubah nama telaga Wurung menjadi telaga Wahyu mungkin dengan maksud untuk menghilangkan mitos dan pemerintah juga memperbaiki dan menambah fasilitas wisata seperti tempat kuliner, wahana air perahu kayuh dan tempat pemancingan. Para pengunjung pun juga asyik berburu view foto di sekitar lokasi telaga ini, terutama dari sisi atas telaga, foto dengan view telaga Wahyu di bawahnya, terlihat sangat keren. Pengunjung pun bisa bersantai di warung-warung di bagian atas telaga sambil berkuliner menikmati suasana telaga dari ketinggian. Tidak jauh dari lokasi juga terdapat area agrowisata perkebunan strawberry, ditempat ini pengunjung bisa membeli atau memetik sendiri buah strawbery masak langsung dari perkebunan. Untuk masuk ke area wisata telaga Wahyu ini pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp.5.000,- per orang di tambah dengan ongkos parkir kendaraan.

bendungan gonggang di poncol magetan
Waduk Gonggang Poncol, terletak di dusun Ledok, desa Janggan, kecamatan Poncol, kabupaten Magetan. Waduk ini mulai dibangun pada tahun 2006 dan selesai diresmikan pada 15 juni 2012. Pada awalnya pembangunan waduk ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air seperti irigasi, air minum, industri dan berbagai kebutuhan lain, sehingga disaat musim kemarau tiba tidak terjadi krisis air. Kapasitas waduk ini mampu menampung hingga 22 juta meter kubik air, dengan kedalaman hingga 60 meter. Lokasi waduk yang berada di kaki pegunungan memberikan suasana tersendiri dan mampu menjadi wisata alternatif selain telaga Sarangan dan telaga Wahyu, terutama di hari libur tempat ini cukup ramai pengunjung baik dari Magetan dan sekitarnya. Untuk menuju ke lokasi, dari kota Magetan, menuju jalur ke arah telaga Sarangan, setelah pasar Plaosan terdapat pertigaan, yang lurus ke telaga Sarangan, ambil yang ke kiri menuju kecamatan Poncol, kemudian menuju desa Janggan. Jalan menuju ke lokasi tidak terlalu besar dengan beberapa turunan yang cukup curam, jadi harap berhati-hati. Jalan ini juga sebagai jalur alternatif menuju ke Wonogiri Jawa Tengah, jadi meski jalannya kecil cukup ramai aktivitas kendaraan. Tempat wisata ini memang tidak seramai telaga Sarangan, namun setiap hari terlihat pengunjung berdatangan ke tempat ini meski hanya menikmati suasana waduk dengan berjalan berkeliling dan yang paling banyak memanfaatkan tempat ini untuk memancing ikan. Di tempat ini pengunjung dilarang untuk beraktifitas di air seperti berenang, karena berbahaya. Paling banyak pengunjung hanya jalan-jalan ke tengah waduk melalui sebuah jembatan menuju tempat kontrol pintu air yang ada di tengah waduk. Di bagian sisi tebing waduk, terdapat tulisan bendungan gonggang dengan panorama alam sekitar yang hijau menyegarkan dan di pagi hari atau sore hari banyak dimanfaatkan para pecinta photograpy untuk berburu foto. Smoga ke depan tempat ini bisa dikelola lebih baik sebagai destinasi wisata alternatif Magetan.

embung duwet sewu di baleasri magetan
Waduk Duwet Sewu, terletak di dusun Duwet Sewu, desa Baleasri, kecamatan Ngariboyo, kabupaten Magetan. Waduk kecil atau yang biasa disebut embung ini berfungsi sebagai tadah hujan yang berguna untuk irigasi persawahan di sekitar desa Baleasri. Untuk menuju ke lokasi dari kota Magetan, menuju ke arah penjara yang terletak di jalan Kelud, di pojok jalan terdapat jalan menuju ke desa Balegondo, lurus mengikuti jalan itu hingga bertemu perempatan jalan besar raya Ngariboyo, ambil menyebrang lurus menuju desa Baleasri, hingga bertemu persimpangan jalan yang terdapat petunjuk jalan menuju embung sewu, ambil yang ke kanan hingga bertemu sebuah masjid belok ke kanan, sekitar 300 meter setelah tanjakan, sampailah ke waduk Duwet Sewu. Tempat ini juga menjadi wisata alternatif bagi warga Magetan dan sekitarnya, terutama dipagi hari di hari libur banyak yang berkunjung ke waduk ini sekedar untuk jogging atau pun gowes, juga sekedar jalan-jalan menikmati suasana waduk yang terlihat indah dipagi hari. Aktifitas paling banyak yang dilakukan para pengunjung di waduk ini adalah memancing, karena tempat ini banyak terdapat ikan seperti jenis mujair, tombro, nila dan lain-lain, terlihat di sore hari tempat ini cukup ramai dengan para pemancing. Bagi anda yang hobi memancing, tempat ini bisa menjadi referensi sambil berwisata bersama keluarga juga bisa menyalurkan hobi memancing anda.

Itulah beberapa wisata air yang kami kunjungi, saat berada di Magetan, dan menurut info yang kami terima masih ada beberapa, waduk-waduk kecil atau embung juga wisata air lain yang bisa menjadi alternatif mengisi liburan anda. Smoga artikel ini bisa menjadi referensi anda berwisata di Magetan..*)



Artikel lain: